Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi motor tua (unsplash.com/Jacek Dylag)

Merestorasi motor tua adalah tantangan besar yang bisa berakhir dengan kepuasan. Ada sensasi tersendiri ketika melihat mesin yang dulu berkarat kembali mengaum, atau bodi yang kusam kembali mengilap seperti baru. Meski demikian, restorasi motor tua bukan hanya soal mengganti suku cadang atau mengecat ulang bodi. Proses ini akan membutuhkan perencanaan matang, ketelitian, kesabaran, dan tentu saja biaya yang tidak sedikit.

Jika tidak dipersiapkan dengan baik, proyek restorasi bisa berubah menjadi mimpi buruk yang menguras tenaga dan dompet. Oleh karenanya, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan. Jangan sampai semangat di awal berubah menjadi penyesalan di tengah jalan.

1. Kondisi awal motor

Ilustrasi karat pada knalpot motor (carandbike.com)

Sebelum mulai merestorasi motor tua, periksa dulu kondisinya secara menyeluruh. Apakah mesinnya masih bisa dinyalakan? Seberapa parah karat pada rangka dan bodinya? Jika kerusakan terlalu parah, biaya restorasi bisa jauh lebih mahal daripada harga motor itu sendiri. Jangan hanya tergoda oleh tampilan luar atau nostalgia terhadap model tertentu, karena beberapa motor mungkin membutuhkan lebih banyak perbaikan daripada yang terlihat.

Cari tahu apakah motor tersebut memiliki kelengkapan dokumen, seperti STNK dan BPKB. Motor tanpa surat-surat bisa menyulitkan proses legalitas di kemudian hari. Jika dokumen tidak lengkap, pastikan kamu siap menghadapi proses pengurusan yang bisa memakan waktu dan biaya tambahan.

2. Ketersediaan suku cadang

Editorial Team

EditorRivai

Tonton lebih seru di