Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi servis shockbreaker motor (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi servis shockbreaker motor (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Intinya sih...

  • Motor terasa terlalu empuk dan mudah memantul

  • Motor terasa keras dan gak nyaman di jalan rusak

  • Muncul bunyi gak wajar saat melewati jalan bergelombang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Shockbreaker motor memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan dan kestabilan saat berkendara. Komponen ini bertugas meredam getaran dan guncangan ketika motor melewati jalan gak rata. Saat shockbreaker bekerja optimal, motor terasa lebih stabil dan mudah dikendalikan. Namun, banyak pengendara kurang menyadari kondisi shockbreaker karena kerusakannya terjadi secara bertahap. Akibatnya, masalah baru terasa ketika kenyamanan dan keselamatan sudah terganggu.

Shockbreaker yang sudah lemah gak hanya memengaruhi rasa berkendara, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan. Motor menjadi sulit dikendalikan, terutama saat melaju di jalan berlubang atau saat bermanuver. Sayangnya, tanda-tanda shockbreaker lemah sering dianggap sepele dan dibiarkan terlalu lama. Padahal, komponen ini berhubungan langsung dengan kestabilan roda. Mengenali ciri-cirinya sejak awal membantu pengendara mengambil keputusan yang tepat sebelum masalah bertambah serius.

1. Motor terasa terlalu empuk dan mudah memantul

ilustrasi shockbreaker belakang motor (pexels.com/Harvey Tan Villarino)

Salah satu tanda paling umum dari shockbreaker lemah adalah motor terasa terlalu empuk. Saat melewati polisi tidur atau jalan bergelombang, motor akan memantul berlebihan. Pantulan ini terasa gak wajar dan berlangsung lebih lama dari biasanya. Kondisi tersebut menandakan shockbreaker gak lagi mampu meredam guncangan dengan baik. Akibatnya, kontrol terhadap motor menjadi berkurang.

Pantulan berlebih juga membuat pengendara cepat merasa lelah. Tubuh harus menyesuaikan diri dengan gerakan motor yang gak stabil. Dalam kondisi tertentu, ban bisa kehilangan traksi sesaat karena roda terlalu sering terangkat. Ini berbahaya terutama saat melaju di jalan licin. Jika motor terasa memantul berlebihan, pemeriksaan shockbreaker sebaiknya segera dilakukan.

2. Motor terasa keras dan gak nyaman di jalan rusak

potret shockbreaker pada motor matic (pexels.com/tim-samuel)

Shockbreaker yang lemah gak selalu terasa empuk, tetapi juga bisa terasa terlalu keras. Saat melewati jalan berlubang, getaran langsung terasa ke tangan dan tubuh pengendara. Kondisi ini membuat berkendara menjadi gak nyaman, terutama untuk perjalanan jauh. Seharusnya, shockbreaker meredam guncangan agar gak langsung diteruskan ke rangka. Jika fungsi ini hilang, berarti ada masalah pada sistem suspensi.

Getaran berlebih juga memengaruhi konsentrasi saat berkendara. Pengendara harus menahan guncangan setiap kali melewati permukaan jalan yang gak rata. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan kelelahan lebih cepat. Selain itu, komponen motor lain juga bisa ikut terdampak karena menerima getaran berlebih. Shockbreaker yang gak lagi bekerja optimal sebaiknya segera diganti.

3. Muncul bunyi gak wajar saat melewati jalan bergelombang

ilustrasi servis shockbreaker motor (Pexels.com/cottonbro studio)

Bunyi aneh dari bagian suspensi sering menjadi tanda awal shockbreaker bermasalah. Bunyi tersebut bisa berupa suara berdecit, gedebuk, atau benturan halus saat melewati jalan gak rata. Suara ini muncul karena komponen di dalam shockbreaker sudah aus atau kehilangan pelumas. Dalam kondisi normal, shockbreaker bekerja tanpa menimbulkan suara yang mencolok. Jika bunyi mulai terdengar, ada kemungkinan besar shockbreaker sudah melemah.

Bunyi gak wajar juga menandakan adanya gesekan yang gak semestinya. Gesekan ini bisa mempercepat kerusakan komponen lain di sekitar suspensi. Selain mengganggu kenyamanan, suara tersebut menjadi tanda bahwa performa suspensi sudah menurun. Mengabaikan bunyi ini berisiko membuat kerusakan semakin parah. Pemeriksaan sejak awal membantu mencegah biaya perbaikan yang lebih besar.

4. Ban aus gak merata dan motor sulit dikendalikan

ilustrasi ban dan shockbreaker motor (Unsplash.com/Artem Beliaikin)

Shockbreaker yang lemah dapat menyebabkan ban aus secara gak merata. Kondisi ini terjadi karena roda gak menapak sempurna di permukaan jalan. Saat suspensi gagal menjaga kestabilan, tekanan pada ban menjadi gak seimbang. Akibatnya, bagian tertentu ban lebih cepat habis dibandingkan bagian lainnya. Keausan seperti ini sering terjadi tanpa disadari oleh pengendara.

Ban yang aus gak merata membuat motor semakin sulit dikendalikan. Saat menikung atau mengerem, motor terasa kurang stabil. Risiko selip pun meningkat, terutama di jalan basah. Kondisi ini tentu membahayakan keselamatan berkendara. Jika ban menunjukkan keausan yang gak normal, pemeriksaan shockbreaker perlu dilakukan sebagai langkah awal.

5. Terlihat kebocoran oli pada shockbreaker

ilustrasi shockbreaker rusak (Pexels.com/Ries Bosch)

Kebocoran oli menjadi tanda paling jelas bahwa shockbreaker perlu diganti. Oli pada shockbreaker berfungsi untuk membantu proses peredaman guncangan. Saat terjadi kebocoran, kemampuan shockbreaker dalam meredam getaran akan menurun drastis. Biasanya, kebocoran terlihat dari bagian batang shock yang basah oleh oli. Kondisi ini menandakan seal shockbreaker sudah rusak.

Shockbreaker yang bocor gak dapat diperbaiki hanya dengan penyesuaian sederhana. Dalam banyak kasus, penggantian komponen menjadi solusi terbaik. Jika dibiarkan, oli akan terus berkurang dan suspensi kehilangan fungsinya. Motor pun menjadi gak stabil dan berbahaya untuk digunakan. Tanda kebocoran sebaiknya gak diabaikan demi keselamatan pengendara.

Shockbreaker motor yang sudah lemah memberikan dampak besar pada kenyamanan dan keamanan berkendara. Banyak pengendara baru menyadari masalah ini setelah motor terasa sulit dikendalikan. Padahal, tanda-tandanya bisa dikenali sejak awal jika lebih peka terhadap perubahan rasa berkendara. Pantulan berlebih, bunyi aneh, hingga kebocoran oli menjadi sinyal yang perlu diperhatikan. Mengabaikannya hanya akan memperbesar risiko di jalan.

Mengganti shockbreaker memang membutuhkan biaya, tetapi manfaatnya jauh lebih besar. Motor akan kembali stabil, nyaman, dan lebih aman digunakan dalam berbagai kondisi jalan. Perawatan dan pemeriksaan rutin membantu menjaga performa suspensi tetap optimal. Kesadaran terhadap kondisi shockbreaker merupakan bagian penting dari keselamatan berkendara. Pada akhirnya, motor yang terawat dengan baik memberikan rasa aman dan percaya diri setiap kali digunakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team