Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
flickr.com/Xavier J. Peg

Jakarta, IDN Times - Sering kali masalah pada sepeda muncul bukan karena kualitas sepeda yang buruk, tapi karena goweser keliru memperlakukan sepeda. Banyak loh kebiasaan goweser yang bisa bisa merusak sepeda tanpa goweser tersebut menyadarinya.

Nah, berikut beberapa kelakuan goweser yang sering menimbulkan masalah pada sepeda. Cekidot, ya! 

1. Menggantung sepeda rem hidraulik dengan posisi terbalik

slowtwitch.com

Kalau sepeda kamu menggunakan rem hidrolik, hindari teknik menyimpan sepeda dengan menggantungnya dalam posisi terbalik, ya. Pasalnya, ketika sepeda disimpan terbalik, udara akan masuk ke kaliper dan membuat rem menjadi licin sampai udara kembali ke reservoar.

Membuang angin dari kaliper ini kadang membutuhkan teknik bleeding terlebih dahulu. Jika tidak yakin bagaimana cara melakukan bleeding, kamu bisa membawa sepeda untuk di-bleed oleh teknisi ahli.

2. Tidak memerhatikan tekanan udara pada ban

flickr.com/Rüdiger

Tekanan udara ban yang rendah dapat dengan mudah menyebabkan pinch flat atau kondisi saat ban luar dan pelek menjepit ban dalam. Bukan hanya pinch flat, berkendara dengan ban bertekanan rendah juga bisa menyebabkan karet ban lebih cepat aus.

Namun, tekanan udara yang terlalu tinggi  pada ban juga bisa meningkatkan resistensi ban untuk berputar  dan membuat perjalanan terasa tidak nyaman.

Untuk menyesuaikan tekanan udara yang pas, sesuaikan dengan gaya bersepeda. Pasalnya, gaya bersepeda berpengaruh pada medan yang dilintasi ban sepeda.

Selain kondisi berkendara bobot tubuh pesepeda juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan ketika menentukan tekanan pada sepeda.

3. Memaksa bersepeda dengan komponen bermasalah

flickr.com/Glory Cycles

Jika goweser mengetahui ada komponen sepeda yang aus atau rusak, usahakan untuk segera diganti. Ngotot gowes dengan komponen bermasalah justru merepotkan diri goweser sendiri.

Bayangkan bersepeda dengan rem aus atau kabel shifter yang rusak karena kita merasa komponen tersebut masih bisa dibawa gowes sekali atau dua kali. Tapi, belum tuntas gowes pertama, kabel shifter justru putus ketika kita dua jam jauhnya dari rumah. Repot kan?

Editorial Team