Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengendarai motor kopling (unsplash.com/Konrad Nowacki)
ilustrasi mengendarai motor kopling (unsplash.com/Konrad Nowacki)

Intinya sih...

  • Cara kerja engine brake: Mengurangi gigi pada transmisi untuk meningkatkan hambatan mesin dan memperlambat laju mobil.

  • Momen yang tepat menggunakan engine brake: Saat melintasi jalanan menurun atau curam untuk mudah dikendalikan tanpa membebani sistem pengereman.

  • Jangan terlalu sering digunakan: Disarankan hanya pada kondisi tertentu karena pengurangan gigi motor secara mendadak berisiko pada komponen gear ratio.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Di jalanan menurun yang panjang atau saat kecepatan motor mulai terlalu tinggi, banyak pengendara motor manual dan kopling memanfaatkan engine brake. Bukan sekadar rem biasa, engine brake bekerja dengan cara memanfaatkan putaran mesin untuk membantu mengurangi laju kendaraan. Saat gigi diturunkan, mesin akan menahan roda agar motor melambat lebih terkendali tanpa harus terus-terusan menarik tuas rem.

Penggunaan engine brake biasanya digunakan ketika pengendara ingin mengurangi kecepatan tanpa harus menarik tuas rem, seperti di turunan tajam, tikungan panjang, atau saat melaju di jalan licin. Dengan cara ini, rem tidak akan cepat panas dan cengkeramannya tetap terjaga. Itulah sebabnya, meski terlihat sederhana, teknik engine brake menjadi teman setia bagi banyak pengendara motor manual untuk menjaga keamanan perjalanan mereka.

1. Cara kerja engine brake

ilustrasi menetralkan gigi motor kopling (pexels.com/Sai Krishna)

Melansir beberapa sumber, cara kerja engine brake ialah dengan cara mengurangi gigi pada transmisi, mengubah perbandingan gigi untuk meningkatkan hambatan mesin.

Simpelnya, saat pengendara menurunkan gigi pada motor kopling, putaran mesin akan meningkat dan mesin akan membantu memperlambat laju mobil.

2. Momen yang tepat menggunakan engine brake

Pengendara roda dua yang melintas turunan Karamaka, Jeneponto. (IDN Times/Muizzu Khaidir)

Ada beberapa momen yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan engine brake, yaitu saat melintasi jalanan menurun atau curam.

Dengan menggunakan teknik engine brake, laju motor jadi lebih mudah dikendalikan saat kondisi tersebut tanpa harus membebani sistem pengereman berlebihan.

3. Jangan terlalu sering digunakan

ilustrasi mengendarai motor kopling (unsplash.com/Gijs Coolen)

Teknik engine brake sendiri memang disarankan untuk digunakan pada kondisi-kondisi tertentu saja, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Karena pengurangan gigi motor secara mendadak cukup berisiko pada komponen gear ratio. Apa lagi kalau penggunaan engine brake terlalu ekstrem, bukan tidak mungkin gear ratio jadi lebih cepat aus atau malah bisa rontok.

Editorial Team