Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Paguyuban Onthel Djogjakarta

Jakarta, IDN Times - Di tengah pandemik COVID-19, pamor sepeda mendadak naik lagi, termasuk sepeda ontel. Gak heran sih, sebab sepeda ontel memang sangat dekat budaya dan sejarah Indonesia.

Namun serbuan sepeda gunung, sepeda lipat, dan road bike membuat eksistensi sepeda ontel sedikit tergerus. Maklum saja, desain sepeda gunung dan sepeda lipat memang lebih variatif.

Desain sepeda ontel sendiri bukannya gak menarik. Hanya saja desain-desain sepeda ontel cenderung klasik. Sehingga terkesan gitu-gitu aja. 

Ketua Paguyuban Onthel Djogjakarta (Podjok), Muntowil, punya tips supaya generasi millenials bisa lebih dekat dengan sepeda ontel.

"Kita buat ruang dan waktu untuk mereka bisa menikmati sepeda ontel, ada panggungnya masing-masing," kata Towil kepada IDN Times beberapa waktu lalu.

1. Mengajak generasi muda menggowes sepeda ontel

Paguyuban Onthel Djogjakarta

Towil mengatakan cara untuk melestarikan sepeda ontel ialah dengan mengajak masyarakat di luar atau selain penikmat sepeda ontel, terutama generasi muda, untuk merasakan langsung asyiknya menggowes sepeda ontel.

"Kita bisa mengajak anak muda, budayawan, musisi, millenials, seniman, dan pelajar untuk menikmati sepeda ontel," kata Towil.

2. Beri panggung untuk generasi muda, salah satunya mengadakan gowes bareng bertema sepeda ontel

Editorial Team

Tonton lebih seru di