Cairan antibocor sering dianggap sebagai solusi praktis bagi pengendara motor yang ingin terhindar dari risiko ban kempes di jalan. Cukup dituangkan ke dalam ban tubeless, cairan ini akan otomatis menutup lubang kecil ketika terjadi kebocoran. Karena sifatnya yang praktis, produk ini menjadi sangat populer di kalangan pemotor harian maupun ojek online.
Namun, seiring meningkatnya penggunaannya, muncul kekhawatiran bahwa cairan antibocor justru dapat menimbulkan dampak buruk pada komponen lain, terutama pelek motor. Banyak mekanik menyebut cairan ini bisa menyebabkan korosi atau kerusakan lain jika digunakan terlalu lama. Benarkah demikian? Berikut penjelasan lengkapnya.
