Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi parkir motor matic (pexels.com/SAM COLE)
ilustrasi parkir motor matic (pexels.com/SAM COLE)

Intinya sih...

  • Etanol tidak mengendap di dalam tangki

  • Pemisahan fase air dan etanol dapat mempengaruhi performa motor

  • Langkah pencegahan untuk memarkir motor dengan bensin beretanol

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Belakangan ini muncul kekhawatiran di kalangan pengendara mengenai penggunaan bensin yang mengandung etanol, khususnya terkait risiko motor yang diparkir terlalu lama. Banyak yang bertanya-tanya, apakah etanol bisa mengendap di dalam tangki dan menimbulkan masalah pada mesin? Kekhawatiran ini semakin meningkat seiring banyaknya jenis bahan bakar yang kini menggunakan campuran etanol sebagai upaya mengurangi emisi.

Meski terdengar masuk akal, belum semua pengendara memahami bagaimana sifat etanol dan dampaknya jika kendaraan jarang digunakan. Motor yang disimpan lama memang berpotensi mengalami masalah pada sistem bahan bakar, namun penyebabnya belum tentu karena etanol mengendap. Untuk memahami lebih jelas, berikut penjelasan mengenai fakta dan efek etanol pada bensin.

1. Sifat etanol dan apakah benar bisa mengendap

Ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/cottonbro studio)

Etanol merupakan zat yang mudah bercampur dengan bensin. Dalam campurannya (misalnya E5 atau E10), etanol tidak mengendap seperti kotoran atau air, karena sifatnya homogen dan stabil. Artinya, secara ilmiah etanol tidak akan berada di dasar tangki sebagai lapisan terpisah jika motor hanya diparkir.

Namun, etanol bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap uap air dari udara. Jika motor dibiarkan terlalu lama, etanol dapat menarik kelembapan sehingga terjadi pemisahan fase: air dan etanol turun ke dasar tangki, sedangkan bensin berada di atasnya. Inilah yang sering disalahartikan sebagai “etanol mengendap”.

Proses ini tidak terjadi dengan cepat. Biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan tanpa penggunaan sama sekali. Jadi, motor yang hanya diparkir beberapa hari atau satu minggu tidak akan mengalami gejala ini.

2. Dampak pemisahan fase pada performa motor

ilustrasi mengisi bensin motor (suzuki.co.id)

Ketika etanol menyerap air dan keduanya mengendap di dasar tangki, campuran yang masuk ke ruang bakar menjadi tidak ideal. Mesin bisa mengalami brebet, sulit dinyalakan, hingga performa menurun drastis. Misfire juga bisa terjadi karena campuran air dan etanol tidak terbakar dengan baik di dalam ruang bakar. Pada motor injeksi, endapan air bisa memicu korosi ringan pada fuel pump dan membuat performa injector menurun.

Namun, kondisi ini biasanya dialami motor yang jarang dipakai dalam jangka panjang—misalnya disimpan 1–3 bulan tanpa dinyalakan sama sekali. Pada motor yang dipakai secara rutin, bahkan seminggu sekali, pemisahan fase sangat jarang terjadi. Jadi, masalah bukan semata karena etanol mengendap, melainkan karena bensin dibiarkan terlalu lama dan menyerap kelembapan dari udara.

3. Cara aman memarkir motor dengan bensin beretanol

ilustrasi tempat parkir motor di ruang terbuka (unsplash.com/Deski Jayantoro)

Jika motor harus diparkir lama, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Pertama, isi tangki hingga penuh agar ruang udara di dalam tangki minimal, sehingga peluang etanol menyerap uap air semakin kecil. Kedua, hidupkan motor minimal seminggu sekali untuk menjaga sirkulasi bahan bakar. Ketiga, jika motor akan disimpan lebih dari satu bulan, pertimbangkan untuk menguras tangki dan mengganti bahan bakar baru saat akan digunakan.

Untuk pemakaian harian, bensin beretanol aman dan tidak menyebabkan masalah berarti. Kunci utamanya adalah frekuensi penggunaan dan kondisi penyimpanan. Dengan perawatan sederhana tersebut, motor tetap aman meski menggunakan bahan bakar yang mengandung etanol.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team