Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
YIMM punya 2 pabrik (dok. YIMM)

Jakarta, IDN Times - President Director & CEO YIMM, Dyonisius Beti, sempat menyinggung soal keluhan konsumen Yamaha yang secara tidak langsung dipaksa membeli motor secara kredit.

"Sejak tahun lalu banyak yang ingin membeli motor Yamaha, tetapi terpaksa harus menunggu bahkan indent. Dan juga ada faktor-faktor seperti keluhan di call center (menyebut) ada yang mau beli (motor secara) cash, tetapi 'dipaksa' untuk beli melalui kredit," ujar dia kepada para jurnalis di Pabrik YIMM yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

1. Ada juga yang diminta untuk membayar lebih

Proses perakitan NMAX di pabrik YIMM (dok. YIMM)

Kemudian, ia juga mengatakan selain dipaksa beli motor secara kredit, ada juga konsumen yang diminta membayar lebih saat membeli motor cash agar unit motor bisa lebih cepat dikirim ke rumah.

"Itu informasi pasar yang kita dapat, dan kita berusaha untuk mengatasi. Policy Yamaha adalah menjaga kepercayaan dari konsumen," ujar dia.

2. Konsumen bebas memilih skema pembelian motor

Proses finishing perakitan (dok. YIMM)

Dyonisius Beti juga mengingatkan kepada para oknum-oknum dealer dan sales yang nakal, untuk tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Dan konsumen bebas memilih (mau beli secara) cash maupun kredit, tetapi hukum supply dan demand itu selalu terjadi. Kalau suplai kurang, pasti terjadi kayak efek minyak goreng gitu lah, jadi itu tidak akan ada habis-habisnya walau policy Yamaha tak seperti itu," ucap dia.

3. Yamaha minta konsumen lapor

Sudah bisa didapatkan di dealer-dealer Yamaha (dok. YIMM)

Terakhir, Dyonisius Beti juga meminta jika calon konsumen Yamaha ada yang merasa dipersulit saat membeli motor, bisa langsung melaporkan.

"Kalau ada kejadian (oknum) dealer atau sales yang nakal laporkan saja ke call center Yamaha, kami akan cepat mengambil keputusan," kata dia.

Editorial Team