Ilustrasi memanaskan mesin motor (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)
Menggunakan oli yang terlalu encer dalam jangka panjang bisa berisiko merusak mesin motor. Salah satu dampaknya adalah kerusakan pada komponen mesin yang bekerja dengan cara saling bergesekan. Oli yang encer tidak dapat melindungi komponen-komponen tersebut secara maksimal, sehingga bagian-bagian penting seperti piston, silinder, dan camshaft bisa cepat aus. Jika hal ini dibiarkan, gesekan yang terus meningkat akan mempercepat kerusakan mesin, yang akhirnya memerlukan biaya perbaikan yang mahal.
Selain itu, penggunaan oli yang terlalu encer bisa menyebabkan peningkatan gesekan dan keausan komponen mesin. Salah satu fungsi utama oli adalah untuk mengurangi gesekan antar komponen yang bergerak. Jika oli terlalu encer, gesekan ini tidak bisa dihindari dan meningkatkan keausan komponen mesin, membuat motor menjadi kurang responsif dan mengurangi umur mesin. Penggunaan oli yang encer juga dapat menurunkan efisiensi bahan bakar. Meskipun oli encer kadang dianggap lebih efisien dalam beberapa kondisi, jika terlalu encer, mesin akan bekerja lebih keras untuk mendapatkan pelumasan yang cukup. Ini justru bisa membuat motor menjadi lebih boros bahan bakar.
Oli yang terlalu encer juga mempengaruhi sistem pendinginan mesin. Tanpa oli yang cukup kental untuk menjaga suhu mesin tetap stabil, motor bisa mengalami overheating, yang akhirnya merusak komponen mesin. Hal ini bisa berbahaya karena mesin yang terlalu panas bisa menyebabkan kegagalan pada sistem pendingin atau bahkan merusak bagian-bagian mesin yang vital.