Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema "Otomotif di Tengah Pandemik COVID-19, Seperti Apa?" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - Ikatan Motor Indonesia (IMI) mengklaim sebagai organisasi terbesar kedua di Indonesia setelah sepak bola. Hingga saat ini tercatat ada 100 ribu anggota IMI.

"Kami punya 1.800 event selama satu tahun, baik dari klub kejuaraan provinsi, kejuaraan nasional dan internasional," kata Ketua Umum IMI Sadikin Aksa dalam live streaming 'Olahraga Otomotif di tengah Pandemik COVID-19' bersama IDN Times, Jumat (19/6) malam.

1. COVID-19 berdampak pada perekonomian para atlet

Sadikin Aksa, Ketum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema "Otomotif di Tengah Pandemik COVID-19, Seperti Apa?" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Imbas COVID-19, berbagai event itu pun terpaksa dibatalkan. Menurut Sadikin, dampak pandemik COVID-19 banyak sekali, terutama untuk para atlet. Bahkan, lanjut dia, tak sedikit pihak sponsor yang membatalkan diri lantaran COVID-19.

"Pembalap kami, manajer kami, jadi gak ada kerjaan. Ini yang secara ekonomi juga berdampak kepada kami," ungkapnya.

2. IMI sudah mengajukan pembukaan kembali event otomotif

Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema "Otomotif di Tengah Pandemik COVID-19, Seperti Apa?" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Namun demikian, lanjut Sadikin, pihaknya sudah mengajukan syarat-syarat untuk membuka kembali event otomotif. IMI tetap mempertimbangkan protokol kesehatan yang baru sesuai dengan arahan induk organisasi.

"Untuk motor sport sudah kami ajukan ke KONI dan KOI untuk memberikan rekomendasi. Kami juga ajukan ke Kemenpora. Rekomendasi ini harus didapatkan sebelum kami mempresentasikan standar penyelenggaraan event ini kepada Gugus Tugas maupun ke Kemenkes," katanya.

3. Event otomotif akan diselenggarakan tanpa penonton

Sadikin Aksa, Ketum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema "Otomotif di Tengah Pandemik COVID-19, Seperti Apa?" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sadikin mengatakan, standar penyelenggaraan event dibuat agar IMI tidak menjadi tempat baru penyebaran COVID-19. Menurut dia, event yang diselenggarakan IMI minim sentuhan fisik seperti halnya sepak bola atau basket.

"Jadi seharusnya olahraga kita ini masih bisa dilaksanakan, dan yang kami buka hanya di sirkuit tertutup. Gak ada lagi yang ke jalan raya, dan standarnya akan kami tetapkan, misal mekaniknya yang dulu biasa lima mungkin akan tiga. Gak ada penonton dan kemungkinan besar kami wajibkan hanya livestreaming maupun di TV," ujarnya.

Editorial Team