Penggunaan cairan tambahan atau aditif oli sering kali menjadi perdebatan di kalangan pemilik sepeda motor mengenai efektivitas dan waktu penggunaannya. Cairan kimia ini dirancang untuk memperkuat karakteristik pelumas standar, baik dalam hal meningkatkan daya lumas, membersihkan kerak, maupun memberikan perlindungan ekstra pada komponen internal mesin yang bekerja dalam kondisi ekstrem.
Keputusan untuk mencampurkan aditif ke dalam bak mesin tidak boleh dilakukan secara sembarangan tanpa memahami kondisi teknis kendaraan. Penggunaan yang tidak tepat waktu atau dosis yang berlebihan justru dapat merusak keseimbangan kimiawi oli utama, sehingga pemahaman mengenai momentum yang tepat menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan manfaat dari teknologi pelumasan tambahan tersebut.
