ilustrasi motor (pexels.com/Khang Ngô Huỳnh | Nocte)
Walaupun memiliki beberapa kelebihan, knalpot racing juga punya kekurangan yang cukup merugikan. Berikut beberapa kekurangan yang dapat merugikan banyak pihak dari penggunaan knalpot racing.
- Polusi suara mengganggu sekitar
Meskipun suara knalpot racing memberikan sensasi berkendara lebih sporty, bisingnya sering kali mengganggu lingkungan sekitar. Banyak wilayah memiliki regulasi ketat terkait kebisingan kendaraan sehingga penggunaan knalpot racing yang terlalu berisik dapat menimbulkan masalah hukum.
- Konsumsi bahan bakar jadi lebih boros
Modifikasi knalpot racing biasanya menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Hal ini karena peningkatan performa mesin memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk mendukung tenaga ekstra yang dihasilkannya. Tanpa penyetelan ulang pada sistem bahan bakar, efisiensi konsumsi bahan bakar bisa berkurang drastis.
Jika pemasangan knalpot racing tidak disertai dengan penyesuaian ulang pada sistem bahan bakar dan ECU (Electronic Control Unit), potensi kerusakan mesin dalam jangka panjang meningkat. Aliran gas buang yang tidak optimal dapat menyebabkan mesin mengalami overheating atau ketidakseimbangan dalam pembakaran.
- Menghanguskan garansi motor
Sebagian besar produsen motor tidak mengizinkan modifikasi pada sistem pembuangan. Mengganti knalpot standar dengan racing dapat membatalkan garansi resmi motor. Jika terjadi kerusakan, pemilik harus menanggung biaya perbaikan sendiri.
- Meningkatkan emisi gas buang
Knalpot racing sering kali tidak dilengkapi dengan catalytic converter alias komponen yang berfungsi untuk menyaring emisi berbahaya sebelum dilepaskan ke udara. Akibatnya, emisi gas buang motor meningkat dan berkontribusi pada pencemaran lingkungan.
- Berisiko kena tilang polisi
Penggunaan knalpot racing memiliki risiko terkena tilang polisi jika suaranya melebihi batas yang ditetapkan. Sesuai UU LLAJ Pasal 285 ayat (1), pelanggaran ini dapat dikenai denda hingga Rp250 ribu serta penyitaan knalpot.