Ada beberapa penyebab CVT bisa jebol. Kamu perlu tahu hal ini supaya bisa lebih waspada dan menghindari kerusakan yang bikin kantong kering.
CVT sangat sensitif terhadap panas. Kalau sistem pendingin tidak bekerja maksimal atau kamu pakai oli transmisi yang sudah jelek, suhu bisa naik drastis. Ini bisa merusak belt, pulley, bahkan variator di dalam CVT.
Kalau kamu malas servis, jangan heran kalau CVT jadi bermasalah. Oli transmisi yang tidak diganti bisa berubah warna dan mengendap. Komponen seperti belt dan pulley bisa kotor, aus, hingga rusak total.
Belt dan pulley adalah jantung CVT. Kalau dipakai terus tanpa dicek, lama-lama bisa aus. Apalagi kalau kamu suka menarik gas mendadak, komponen ini bisa jebol lebih cepat.
Motor kamu punya batas beban maksimal. Kalau sering dipakai angkut beban berat atau bahkan narik trailer, CVT akan bekerja lebih keras dari seharusnya. Lama-lama bisa rusak, lho.
Akselerasi mendadak, ngerem tiba-tiba, dan kebiasaan tahan gas saat macet atau nanjak bikin CVT kerja lebih berat. Ini salah satu penyebab paling umum dari kerusakan CVT. Selain itu, jalan rusak, menanjak curam, atau sering banjir bikin sistem CVT tertekan. Apalagi kalau air terlalu banyak masuk ke dalam transmisi, bisa langsung bikin rusak total.