Setiap pengendara motor pasti pernah mengalami indikator bensin yang terasa “bohong.” Jarum terlihat masih di tengah, tapi beberapa kilometer kemudian tiba-tiba turun drastis. Situasi seperti ini dapat membuat pengendara panik, terutama saat sedang berada jauh dari pom bensin atau perjalanan malam hari.
Meski terlihat sederhana, indikator bensin sebenarnya bekerja dengan sistem mekanis dan elektris yang punya batas akurasi tertentu. Karena itu, ketidakakuratan bukan berarti motornya bermasalah, melainkan ada faktor teknis yang memengaruhi cara pengukurannya. Memahami penyebabnya dapat membantu pengendara lebih bijak membaca sisa bahan bakar.
