Kolaborasi Indosat dan Voltron, Perluasan SPKLU di Lokasi Strategis
Jakarta, IDN Times - Indosat Business dan Voltron Indonesia baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam acara bertajuk "Powering Indonesia's Digital and EV Future" di Gedung Kantor Pusat PT Indosat-KPPTI di Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Momen penandatanganan MoU tersebut dihadiri Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah, Direktur Utama Voltron Indonesia Abdul Rahman Elly, dan juga Koordinator Proyek ENTREV, Adji Eko Buwono.
1. Infrastruktur pengisian EV
Abdul Rahman Elly mengatakan, kerja sama ini menjadi bagian penting dari visi Voltron untuk menciptakan infrastruktur pengisian EV (Electric Vehicle) yang lebih terintegrasi dan mudah diakses.
"Kolaborasi ini memungkinkan Voltron untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih canggih melalui teknologidigital yang lebih kuat dan jaringan pengisian EV yang tersebar luas," kata Abdul Rahman Elly dalam keterangan resminya.
2. Memanfaatkan kantor
Lebih lanjut Abdul Rahman Elly menambahkan, kolaborasi ini mempercepat adopsi EV, bukan cuma di perkotaan tetapi hingga ke area-area yang belum terjangkau oleh jaringan pengisian EV saat ini.
"Dengan memanfaatkan lokasi kantor-kantor Indosat sebagai titik pengisian, Voltron memperluas akses masyarakatterhadap SPKLU yang strategis. Kami juga berinovasi melalui solusi M2M yang didukung oleh jaringan Indosat untuk memastikan setiap stasiun pengisian terhubung secara cerdas, efisien, dan memberikan data real-time bagi para pengguna EV," jelas Abdul Rahman Elly.
3. Komitmen Indosat
Sementara itu, Muhammad Buldansyah menyebut kemitraan ini sebagai bukti nyata dari komitmen Indosat Business dalam memberdayakan Indonesia. Indosat bertindak sebagai digital preferred partner bagi Voltron dan ekosistemnya.
"Kami siap menghadirkan solusi digital yang inovatif dan tepat guna bagi industri di seluruh Indonesia. Hal Ini bukan sekadar kemitraan biasa; ini adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih cerdas, efisien, dan kompetitif bagi industri nasional," kata Muhammad Buldansyah.