Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang naik motor (freepik.com/bublikhaus)
ilustrasi orang naik motor (freepik.com/bublikhaus)

Intinya sih...

  • Jarak duduk ke pedal yang ideal untuk tenaga optimal dan kenyamanan berkendara jarak jauh.

  • Sudut sandaran punggung sekitar 100–110 derajat dari duduk tegak, menopang tulang belakang dengan baik.

  • Tinggi jok memengaruhi pandangan dan postur tubuh, pastikan pandangan lurus ke depan dengan kap mesin terlihat jelas.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Capek saat berkendara sering dianggap wajar, apalagi untuk perjalanan jauh atau kondisi macet. Padahal, kelelahan cepat muncul bukan hanya karena durasi, tapi juga karena posisi berkendara yang kurang tepat. Postur yang salah membuat otot bekerja lebih keras tanpa disadari.

Dengan setelan posisi yang benar, berkendara bisa terasa jauh lebih nyaman. Life hack ini sederhana, tapi dampaknya besar untuk kesehatan dan fokus. Berikut beberapa pengaturan penting yang sering diabaikan.

1. Jarak duduk ke pedal yang ideal

ilustrasi naik motor (Pexels/Rubenstein Rebello)

Posisi duduk terlalu jauh atau terlalu dekat membuat kaki cepat pegal. Idealnya, lutut sedikit menekuk saat pedal diinjak penuh. Posisi ini memberi tenaga optimal tanpa membuat otot tertarik berlebihan.

Jika kaki harus lurus atau justru terlalu menekuk, berarti jarak duduk belum pas. Setelan kecil ini sangat berpengaruh pada kenyamanan berkendara jarak jauh.

2. Sudut sandaran punggung

Ilustrasi naik motor (wahanahonda.com)

Sandaran yang terlalu tegak membuat punggung tegang. Sebaliknya, terlalu rebah mengurangi kontrol saat mengemudi. Sudut ideal biasanya sekitar 100–110 derajat dari duduk tegak.

Posisi ini menopang tulang belakang dengan baik. Punggung tetap rileks tanpa mengorbankan visibilitas dan kontrol setir.

3. Tinggi jok dan pandangan ke depan

Ilustrasi naik motor (Unsplash/Rowan Freeman)

Tinggi jok memengaruhi pandangan dan postur tubuh. Posisi terlalu rendah membuat leher cepat lelah karena harus mendongak. Terlalu tinggi justru mengganggu kenyamanan dan keseimbangan.

Pastikan pandangan lurus ke depan dengan kap mesin terlihat jelas. Kepala dan leher harus berada di posisi netral agar tidak cepat pegal.

4. Posisi tangan di setir

ilustrasi motoran malam (pexels.com/Alexey Demidov)

Memegang setir terlalu tinggi atau terlalu rendah membuat bahu cepat tegang. Posisi ideal tangan berada di jam 9 dan jam 3. Posisi ini memberi kontrol maksimal dengan beban minimal pada bahu.

Siku sebaiknya sedikit menekuk, bukan lurus. Dengan begitu, tangan lebih rileks dan respons mengemudi lebih presisi.

5. Posisi kepala dan sandaran kepala

ilustrasi memanasi motor (pexels.com/pexels)

Sandaran kepala sering dianggap tidak penting. Padahal, posisinya berpengaruh pada leher dan keselamatan. Sandaran sebaiknya sejajar dengan bagian tengah kepala.

Jarak kepala ke sandaran jangan terlalu jauh. Posisi ini membantu menopang leher dan mengurangi ketegangan saat berkendara lama.

Posisi berkendara yang nyaman bukan soal gaya, tapi soal kesehatan dan keselamatan. Setelan kecil yang tepat bisa mencegah pegal, nyeri, dan kelelahan berlebih. Dampaknya terasa langsung, terutama saat perjalanan panjang.

Dengan meluangkan waktu beberapa menit untuk mengatur posisi duduk, berkendara jadi lebih santai dan fokus terjaga. Life hack ini mudah diterapkan dan sering kali dilupakan. Padahal, kenyamanan berkendara dimulai dari posisi yang benar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team