Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ganti oli (pexels.com/andrea)
ilustrasi ganti oli (pexels.com/andrea)

Intinya sih...

  • Mitos oli hanya rusak karena jarak tempuhBanyak orang mengira oli baru akan tetap prima selama kilometer belum tercapai. Mobil atau motor yang jarang dipakai dianggap aman menunda ganti oli.

  • Fakta waktu pemakaian sama pentingnyaProdusen kendaraan selalu menyertakan dua patokan ganti oli. Selain jarak tempuh, ada juga batas waktu pemakaian. Biasanya berkisar antara tiga hingga enam bulan.

  • Mitos mesin jarang dipakai lebih awet olinyaKendaraan yang jarang dipakai sering dianggap lebih aman menunda ganti oli. Logikanya, karena mesin jarang bekerja, oli juga jarang dipakai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pemilik kendaraan beranggapan bahwa ganti oli hanya perlu dilakukan saat jarak tempuh sudah tercapai. Selama kilometer belum menyentuh batas rekomendasi, oli dianggap masih aman digunakan. Pola pikir ini cukup umum, terutama pada kendaraan yang jarang dipakai.

Padahal, oli mesin tidak hanya bekerja berdasarkan jarak tempuh. Waktu, kondisi pemakaian, dan lingkungan juga memengaruhi kualitas oli. Di sinilah penting memahami mana yang mitos dan mana yang fakta soal penggantian oli.

1. Mitos oli hanya rusak karena jarak tempuh

ilustrasi isi oli (pexels.com/Daniel Andraski)

Banyak orang mengira oli baru akan tetap prima selama kilometer belum tercapai. Mobil atau motor yang jarang dipakai dianggap aman menunda ganti oli. Akibatnya, penggantian sering ditunda berbulan-bulan.

Faktanya, oli juga mengalami degradasi seiring waktu. Paparan udara, suhu, dan sisa pembakaran tetap memengaruhi kualitasnya. Meski jarang dipakai, oli bisa kehilangan kemampuan melumasi secara optimal.

2. Fakta waktu pemakaian sama pentingnya

ilustrasi ganti oli (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Produsen kendaraan selalu menyertakan dua patokan ganti oli. Selain jarak tempuh, ada juga batas waktu pemakaian. Biasanya berkisar antara tiga hingga enam bulan.

Hal ini karena oli bisa teroksidasi meski mesin jarang hidup. Endapan dan kelembapan dapat terbentuk di dalam mesin. Jika dibiarkan, perlindungan mesin akan menurun secara perlahan.

3. Mitos mesin jarang dipakai lebih awet olinya

ilustrasi isi oli (pexels.com/Sergey Meshkov)

Kendaraan yang jarang dipakai sering dianggap lebih aman menunda ganti oli. Logikanya, karena mesin jarang bekerja, oli juga jarang dipakai. Anggapan ini membuat banyak orang merasa tenang.

Namun kenyataannya, mesin yang jarang dipanaskan justru berisiko. Kondensasi air bisa muncul di dalam mesin dan tercampur oli. Ini bisa mempercepat penurunan kualitas pelumas.

4. Fakta kondisi pemakaian memengaruhi usia oli

ilustrasi ganti oli (pexels.com/Fatih Erden)

Penggunaan harian di kondisi macet membuat oli bekerja lebih berat. Mesin sering hidup dalam kondisi panas tanpa banyak bergerak. Situasi ini mempercepat penurunan performa oli.

Debu, suhu ekstrem, dan kebiasaan stop-and-go juga berpengaruh. Oli bisa lebih cepat kotor meski jarak tempuh pendek. Karena itu, melihat kondisi pemakaian jauh lebih realistis.

5. Menentukan waktu ganti oli yang ideal

ilustrasi sunroof mobil (pexels.com/Karola G)

Waktu ganti oli sebaiknya mengikuti rekomendasi pabrikan. Pilih mana yang tercapai lebih dulu antara jarak tempuh atau waktu. Pendekatan ini paling aman untuk mesin.

Dengan rutin mengganti oli tepat waktu, performa mesin lebih terjaga. Risiko keausan dan penurunan efisiensi bisa ditekan. Mesin pun lebih awet dalam jangka panjang.

Menunda ganti oli hanya karena kilometer belum tercapai adalah sebuah mitos. Fakta menunjukkan bahwa waktu dan kondisi pemakaian sama pentingnya. Oli bukan hanya soal jarak, tetapi juga kualitas pelumasan.

Dengan memahami cara kerja oli secara utuh, perawatan kendaraan jadi lebih tepat. Mesin terlindungi dan biaya perbaikan bisa dihindari. Ganti oli tepat waktu adalah investasi kecil dengan dampak besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team