Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Moto Guzzi V100 Mandello Avizione Navale (IDN Times/Fadhliansyah)
Moto Guzzi V100 Mandello Avizione Navale (IDN Times/Fadhliansyah)

Intinya sih...

  • Moto Guzzi V100 Mandello Avizione Navale, moge 1.000 cc terbatas di Indonesia dengan harga Rp750 juta on the road Jakarta.
  • Desain touring bergaya roadster, dilengkapi windshield elektrik, lampu full LED, panel instrumen TFT, dan jok lebar untuk kenyamanan.
  • Suspensi upside down, pelek racing, fitur-fitur modern seperti Riding Mode dan Adaptive Aerodinamic, serta mesin V-Twin 1.042 cc pendingin cairan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pada awal Mei 2024 lalu IDN Times berkesempatan untuk mencoba secara langsung salah satu motor dari Moto Guzzi, yaitu Moto Guzzi V100 Mandello. Menariknya, yang IDN Times coba merupakan versi terbatas dari moge (motor gede) 1.000 cc tersebut, Moto Guzzi V100 Mandello Avizione Navale.

Motor ini pertama kali masuk ke Indonesia pada September 2023 lalu, dan saat ini dijual dengan harga Rp750 juta on the road Jakarta. Versi Avizione Navale dihadirkan dalam edisi terbatas hanya 1.913 unit.

Moto Guzzi V100 Mandello Avizione Navale dibekali dengan livery spesial yang terinspirasi dari pesawat tempur F-35. Livery spesial ini membuat tampilan V100 Mandello Avizione Navale serupa dengan lambang penerbangan Angkatan Laut italia, dan logo unit pesawat terbang.

1. Desain

Headlamp V100 Mandello (IDN Times/Fadhliansyah)

Secara tampilan, Moto Guzzi V100 Mandello memiliki kombinasi motor touring bergaya roadster yang dinamis. Pada bagian depan terlihat ada windshield berukuran cukup besar, bisa disesuaikan ketinggiannya alias naik-turun secara elektrik. Lalu, pada lampu utama yang sudah menganut full LED terdapat DRL (Daytime Running Light) berlogo Moto Guzzi yaitu burung Elang. Lampu-lampu lain seperti sein dan remnya juga sudah pakai LED.

Lanjut ke bagian setang, motor ini menggunakan model fatbar layaknya sport naked yang ukurannya pas, enggak terlalu lebar. Kemudian pada bagian setang terdapat sakelar yang cukup banyak. Di sebelah kanan untuk pengaturan lampu, engine cut off, dan riding mode. Kalau di sebelah kiri terdapat tombol lampu jauh yang berguna juga sebagai passing lamp, cruise control, tombol multifungsi untuk pengaturan panel instrumen, lampu sein, dan klakson.

Nah, panel instrumennya juga sudah menggunakan layar TFT Full Colour berukuran lima inci. Pada panel instrumen ini, bukan cuma terdapat informasi mengenai kecepatan, rpm, dan bensin saja. Tetapi juga dijadikan layar untuk melakukan berbagai pengaturan, seperti naik-turun windshield, TPMS (Tyre Pressure Monitoring System), grip heater, hingga Riding Mode.

Lanjut ke belakang, terdapat jok model terpisah dengan ukuran yang lebar. Oya, jok bagian pengendaranya panjang banget sampai menutup sebagian tangki. Hal ini bikin berkendara jadi lebih nyaman dan tangki jadi tidak mudah tergores.

2. Kaki-kaki

Desainnya agresif (IDN Times/Fadhliansyah)

Bagian kaki-kaki dari Moto Guzzi V100 Mandello bukan hanya menambah kenyamanan saja, tetapi juga bisa bikin motor ini lebih ganteng. Suspensi depan menggunakan model upside down dengan diameter 43 mm yang dilebur warna hitam, sementara suspensi belakangnya menggunakan model tunggal yang berada di sebelah kiri.

Kedua roda motor ini menggunakan pelek racing berdiameter 17 inci. Ban depan berukuran 120/70, pelek depan dijepit dua buah rem cakram floating berukuran 320 mm dengan kaliper radial dari Brembo 4 piston.

Kalau roda belakang, menggunakan ban berukuran 190/55 ring 17 dengan rem cakram single disc berukuran 280 mm yang dijepit kaliper Brembo 2 piston. Menariknya, karena motor ini menggunakan penggerak model gardan, membuat sisi sebelah kanan roda belakang menjadi terekspos, yang menambah aura sporty.

3. Fitur unik

Pakai gardan (IDN Times/Fadhliansyah)

Sebagai motor paling baru dari Moto Guzzi, V100 Mandello tentu saja dibekali dengan berbagai fitur-fitur modern. Sebut saja Riding Mode yang terdiri dari Sport, Road, Tour, dan Rain), ABS (Anti-lock Braking System), IMU (Inertial Measurement Unit) 6 axis yang dapat membaca gerakan motor dan memberikan input terhadap fitur lain seperti cornering ABS, Moto Guzzi MIA, Traction Control, Power Mode, dan yang lainnya.

Namun, bukan cuma fitur-fitur biasa, tapi Moto Guzzi juga menyematkan fitur unik pada V100 Mandello yang bernama Adaptive Aerodinamic. Fitur ini berfungsi utnuk membuka sayap yang ada di kanan-kiri tangki bensin untuk terbuka secara elektrik.

Sayap ini akan otomatis terbuka ketika pengendara sedang menggunakan Riding Mode Rain, atau saat di kecepatan menyentuh 70 kilometer per jam saat berada di mode Tour. Moto Guzzi menyebut fitur ini berguna untuk mengurangi tekanan angin ke badan pengendara sebanyak 22 persen.

4. Mesin

Mesin Moto Guzzi V100 Mandello (IDN Times/Fadhliansyah)

Bicara soal mesin ini juga menarik untuk dibahas. Soalnya, ini menjadi motor Moto Guzzi pertama dengan pendingin cairan alias radiator. Mesinnya V-Twin transversal 90 derajat berkapasitas 1.042 cc.

Tenaga puncaknya 115 dk pada 8.700 rpm, dengan torsi maksimum 105 Nm pada 6.750 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda belakang lewat gardan melalui transmisi manual 6-percepatan.

5. Impresi berkendara

ilustrasi panel instrumen V100 Mandello (IDN Times/Fadhliansyah)

Saat pertama kali duduk di atas motor, jurnalis IDN Times yang memiliki tinggi badan 181 cm dapat menapak dua kaki dengan sempurna. Posisi duduk pun terasa nyaman dan tidak bikin cepat pegal, karena model setang yang tinggi dan jok yang empuk. Walaupun memang kalau untuk harian penulis tidak menyarankan pakai Moto Guzzi V100 Mandello untuk di perkotaan, lantaran mesin v-twin transversalnya memakan cukup banyak ruang di sisi kanan-kiri motor, sehingga sedikit menyulitkan di kemacetan.

Selain itu, saat motor ini digunakan di kemacetan apa lagi cuaca sedang panas terik, maka pengendara bisa merasakan hawa panas dari mesin di sekitar betis. Meskipun menurut penulis, adanya radiator ini sedikit mengurangi panas mesin motor jika dibandingkan dengan Moto Guzzi V85 TT yang pernah IDN Times coba.

Berdasarkan informasi di panel instrumen, Moto Guzzi V100 Mandello saat IDN Times jajal untuk harian memiliki konsumsi bahan bakar di angka 15 sampai 16 kilometer per liter. Angka tersebut dicapai dengan gaya berkendara normal, dan sering bertemu kemacetan.

Bicara soal tenaga, IDN Times merasakan power dari Moto Guzzi V100 Mandello ini lebih dari cukup untuk di perkotaan maupun touring jarak jauh sekalipun. Torsinya terasa sejak putaran mesin rendah, membuat pengendara tidak perlu dalam-dalam untuk memutar gas untuk sekadar menyalip kendaraan lain. Ban berukuran besarnya pun membuat motor ini menyenangkan diajak melibas tikungan, berkat suspensi depan upside down yang bantingannya cukup kaku dan suspensi belakang yang empuk.

Editorial Team