Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Yamaha Aerox (instagram.com/hgb_garage)
potret Yamaha Aerox (instagram.com/hgb_garage)

Jakarta, IDN Times – Sejak diperkenalkannya bahan bakar Pertalite di Indonesia, banyak pemilik sepeda motor Nmax, PCX, dan Aerox yang merasa kecewa karena tidak bisa menggunakan bahan bakar ini. Hal ini terkait dengan revisi Peraturan Presiden No 191/2014 tentang Pertalite yang menyebabkan ketidakcocokan antara mesin Nmax, PCX, dan Aerox dengan bahan bakar tersebut.

Sebagai pemilik motor, kamu mungkin bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa kamu tidak bisa menggunakan Pertalite sebagai bahan bakar untuk sepeda motormu. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat perbedaan antara mesin Nmax, PCX, dan Aerox serta dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan Pertalite pada mesin-mesin tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, keputusan tersebut akan disahkan melalui revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014. Meskipun untuk motor-motor dengan kapasitas mesin di bawah 250 cc masih diperbolehkan untuk menggunakan BBM jenis Pertalite, tapi harus dikaji lagi karena tidak semua motor dengan kubikasi mesin di bawah 250 cc. 

Lantaran motor-motor matic 150 cc seperti Yamaha Aerox, NMAX, juga Honda PCX dan ADV tidak direkomendasikan menggunakan Pertalite sesuai dengan buku panduannya. Sebenarnya wacana regulasi ini sudah ada sejak 10 tahun lalu, lewat Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran.

Dalam pasal 3 (2) disebut soal BBM Khusus Penugasan atau BBM Bersubsidi. Ternyata, Kementerian ESDM telah melakukan revisi terhadap aturan Perpres tersebut. Menteri ESDM, menjelaskan revisi agar BBM bersubsidi tepat sasaran. Maksudnya, yang boleh menikmati memiliki kriteria khusus, kan namanya BBM Penugasan.

1. Alasan Nmax, PCX, dan Aerox tidak bisa menggunakan Pertalite

Motor Nmax

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Pertalite merupakan salah satu jenis bahan bakar yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia sebagai alternatif untuk bensin RON 90. Bahan bakar ini memiliki oktan yang lebih tinggi, sehingga diharapkan dapat memberikan performa yang lebih baik dan efisiensi yang lebih tinggi pada kendaraan bermotor. Namun, meskipun Pertalite memiliki keunggulan tersebut, tidak semua jenis mesin sepeda motor cocok untuk menggunakan bahan bakar ini.

Salah satu alasan utama mengapa pemilik motor tidak bisa menggunakan Pertalite adalah karena perbedaan desain dan spesifikasi mesin. Mesin Nmax, PCX, dan Aerox menggunakan teknologi injeksi bahan bakar yang lebih canggih dibandingkan dengan sepeda motor lainnya. Terlebih jika pemilik motor PCX 2022 dan Aerox 2022 yang diproduksi dengan teknologi terbaru. Revisi Peraturan Presiden No 191/2014 tentang Pertalite menyebabkan bahan bakar ini hanya cocok untuk digunakan pada mesin dengan teknologi karburator.

Dampak penggunaan Pertalite pada mesin bisa sangat merugikan. Mesin yang tidak cocok dengan bahan bakar Pertalite dapat mengalami masalah seperti performa yang menurun, kerusakan pada komponen mesin, dan bahkan kerusakan yang lebih serius yang membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi. Oleh karena itu, pemilik PCX dan Nmax perlu mencari alternatif bahan bakar yang sesuai untuk menjaga kinerja dan keandalan sepeda motor mereka.

Dalam buku panduan pemilik Yamaha Aerox kompresi motor ini adalah 11,6:1. Tingginya kompresi ini juga membuatnya tidak direkomendasikan menggunakan BBM Pertalite. 

"Ya pasti memang diwajibkan pakai Pertamax (atau RON 92), sehingga pembakarannya akan sempurna, motor juga bisa melaju dengan sempurna," kata Anton Widiantoro, General Manager Marketing and Public Relation Yamaha Indonesia. 

Rasio kompresi yang lebih besar ada di Honda PCX 160  adalah 12,1:1 yang sudah lebih direkomendasikan menggunakan Pertamax atau RON 92. Namun uniknya, pihak AHM mengklaim kalau Honda PCX 160 masih diperbolehkan menggunakan Pertalite atau BBM RON 90. 

“Rekomendasi bahan bakar yang bisa digunakan adalah RON 90 atau lebih tinggi, sesuai dengan informasi yang juga tercantum pada buku pedoman pemilik,” ujar Ade Muhajir, Technical Service Division PT. AHM.

2. Opsi bahan bakar alternatif

Ilustrasi layanan BBM Pertamina Patra Niaga. (Dok. Pertamina)

Jika kamu adalah pemilik Nmax, PCX atau Aerox, tidak perlu khawatir karena masih ada beberapa opsi bahan bakar alternatif yang bisa digunakan. Salah satunya adalah bahan bakar bensin RON 92 atau RON 95 yang masih cocok untuk mesin PCX dan Aerox. Bahan bakar-bahan bakar ini memiliki oktan yang sesuai dengan spesifikasi mesin dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada komponen mesin.

Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan penggunaan bahan bakar premium sebagai alternatif. Bahan bakar premium memiliki oktan yang lebih tinggi daripada Pertalite dan masih bisa digunakan pada mesin ketiga jenis varian motor tersebut. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan bahan bakar premium mungkin akan sedikit lebih mahal dibandingkan dengan Pertalite atau bensin RON 92/95.

3. Solusi potensial bagi pemilik Nmax, PCX dan Aerox

Honda PCX (dok. Istimewa)

Bagi pemilik yang ingin menggunakan Pertalite sebagai bahan bakar, ada beberapa solusi potensial yang dapat dipertimbangkan. Salah satunya adalah melakukan modifikasi pada mesin sepeda motor agar kompatibel dengan Pertalite. Namun, perlu diingat bahwa modifikasi mesin dapat berisiko dan memerlukan biaya yang tinggi.

Solusi lain adalah berkomunikasi dengan produsen sepeda motor atau bengkel resmi untuk mencari tahu apakah ada opsi atau pengaturan yang memungkinkan penggunaan Pertalite. Produsen atau bengkel resmi mungkin memiliki informasi atau solusi yang dapat membantu kamu dalam menjaga kinerja dan keandalan sepeda motor kamu.

Menggunakan Pertalite sebagai bahan bakar untuk sepeda motor PCX dan Nmax tidak mungkin dilakukan karena perbedaan desain dan spesifikasi mesin. Revisi Peraturan Presiden No 191/2014 tentang Pertalite telah membatasi penggunaan bahan bakar ini pada mesin dengan teknologi karburator. 

Pemilik PCX dan Nmax perlu mencari opsi bahan bakar alternatif seperti bensin RON 92/95 atau bahan bakar premium yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Meskipun ada beberapa solusi potensial, seperti modifikasi mesin atau berkomunikasi dengan produsen, pemilik sepeda motor tetap perlu mempertimbangkan keamanan dan keandalan kendaraan mereka. (WEB)

Editorial Team