Bengkel Scooter VIP terima segala macam pengerjaan Vespa (Instagram/@scootervip)
CVT (Continously Variable Transmission) merupakan bagian dari sistem transmisi yang menyalurkan daya dari mesin menuju ban belakang, menggunakan sabuk atau v-belt yang menguhubungkan pulley primer dengan pulley sekunder.
Melalui CVT, Vespa matic melakukan perpindahan kecepatan secara otomatis sesuai dengan putaran mesin. Maka dari itu, CVT perlu dirawat secara bekala biar performa motor enggak mengendur.
Hal pertama yang harus dirawat ialah v-belt, yang kondisinya harus diperiksa setiap kelipatan 8.000 km lalu diganti setiap 24 ribu km sekali. Masalah yang bisa timbul jika v-belt aus adalah bunyi berdecit, akselerasi menurun, atau yang terparah v-belt sampai putus.
Selain itu, kerusakan v-belt juga dapat mempengaruhi ketahanan dan kinerja roller. Kalau roller sampai rusak atau peyang, akan terdengar bunyi atau suara berisik pada bagian depan CVT.
Hal lain yang perlu dicek pada bagian CVT ialah ketebalan kampas kopling, kalau sudah aus maka tarikan motor akan sangat berkurang dari biasanya. Jadi ketika tuas gas diputar, raungan mesin terdengar keras tapi larinya enggak ada.