ilustrasi mobil listrik sedang di charge (pexels.com/Kindel media)
Jika menggunakan mobil setiap hari sejauh 50 km, biaya operasional per tahun bisa berbeda jauh antara mobil listrik dan mobil bensin. Mobil bensin bisa menghabiskan sekitar Rp10 juta untuk bahan bakar, sedangkan mobil listrik hanya sekitar R2,5 juta.
Dari sisi servis atau perawatan, mobil bensin membutuhkan Rp6—8 juta per tahun. Sementara itu, mobil listrik cukup Rp3—4 jutaan. Ditambah lagi, pajak mobil listrik lebih ringan karena mendapat insentif pemerintah.
Jadi, total pengeluaran tahunan mobil bensin bisa mencapai Rp16—16,5 juta, sedangkan mobil listrik hanya sekitar Rp5—6 juta. Artinya, kamu bisa menghemat hingga Rp10—12 juta setiap tahun jika memakai mobil listrik. Dalam 5 tahun, total penghematan bisa mencapai Rp50—60 juta, lho. Jadi, meskipun harga beli mobil listrik lebih mahal, penghematan jangka panjangnya bisa sangat terasa. Namun, keputusannya tetap kembali kepadamu, ya.
Itulah perbandingan biaya mobil listrik dan bensin yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu mencari mobil yang hemat untuk pemakaian harian dan jangka panjang, mobil listrik bisa dipertimbangkan. Meski begitu, perlu diingat bahwa harga belinya lebih tinggi.
Namun, kalau kamu hitung-hitung, selisih biaya operasional dan servis bisa menutup perbedaan harga awal hanya dalam beberapa tahun. Jadi, apakah kamu berminat beralih ke mobil listrik?