Ilustrasi pria memakai sarung tangan (freepik.com/bublikhaus)
Sarung tangan gunung dirancang untuk menghadapi udara dingin, air, dan gesekan ringan dengan alam. Tapi, untuk penggunaan di motor, tantangannya berbeda: kecepatan tinggi, panas mesin, hujan deras, hingga aspal kasar. Bahan sarung tangan gunung cenderung cepat rusak jika digunakan dalam kondisi ekstrem tersebut. Jahitan bisa lepas, bahan cepat sobek, dan fungsi pelindung hilang sama sekali.
Selain itu, sarung tangan gunung tidak dirancang dengan ventilasi udara yang sesuai kebutuhan berkendara. Akibatnya, tangan bisa cepat lembap dan tidak nyaman dipakai dalam perjalanan jauh.
So, menggunakan sarung tangan gunung untuk berkendara motor memang terlihat praktis, tapi jelas bukan pilihan yang aman. Pegangan stang yang licin, ketiadaan pelindung benturan, serta bahan yang tidak tahan menghadapi kerasnya jalanan membuat risiko cedera meningkat. Karena itu, penting menggunakan sarung tangan sesuai peruntukannya.
Untuk mendaki, pilih sarung tangan gunung yang hangat dan tahan cuaca. Untuk berkendara, gunakan sarung tangan motor yang dirancang khusus demi keselamatan. Ingat, tangan adalah aset penting yang harus selalu terlindungi.