Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-07 at 15.34.01.jpeg
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan The Sanur (Dok. InJourney Hospitality)

Intinya sih...

  • KEK Kesehatan The Sanur menargetkan serap 240 ribu pasien hingga 2030 dengan layanan kesehatan dan pariwisata terpadu.

  • Kehadiran KEK Sanur diharapkan dapat menghemat devisa Rp86 triliun dan menjadi destinasi wisata kesehatan terbaik di Asia Tenggara.

  • The Sanur mendukung penguatan perekonomian lokal melalui penggunaan produk lokal dan kerja sama dengan para pemasok lokal di Bali.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sudah lebih dari satu bulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan The Sanur beroperasi. Sejauh ini, kawasan tersebut telah menyerap 4.031 tenaga kerja, dengan total pekerja lokal dari Provinsi Bali sebanyak 864 orang.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan The Sanur sendiri telah diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 25 Juni 2025 lalu.

1. Targetkan serap 240 ribu pasien hingga 2030

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan The Sanur (Dok. InJourney Hospitality)

The Sanur, merupakan KEK kesehatan pertama di Indonesia yang dikembangkan sebagai International Health & Wellness Destination dengan konsep layanan terpadu (end-to-end journey) yang mengintegrasikan sektor kesehatan dan pariwisata dalam satu kawasan seluas 41,2 hektare (ha).

Pengembangan The Sanur menyerap investasi sebesar Rp4,88 triliun, yang berasal dari 13 pelaku usaha yang beroperasi di dalam kawasan.

Adapun layanan kesehatan yang tersedia di KEK itu adalah Bali International Hospital yang berkapasitas hingga 240 ribu pasien, dengan dilengkapi berbagai klinik internasional dengan Center of Excellence yang meliputi CONGO (Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterology, Orthopedics).

Selain itu, terdapat berbagai klinik internasional yang melayani kegiatan Stem Cell, Aesthetic Surgery, Fertility Treatments, Eye Specialists, dan Elderly Living.

Ada juga berbagai klinik dengan brand ternama di dunia, diantaranya Alster Lake Clinic, klinik terapi sel asal Jerman yang berfokus pada pencegahan penyakit dan healthy aging, salah satu treatmentnya bio-organic infusions.

The Sanur juga dilengkapi dengan akomodasi hotel dengan fasilitas bintang 5 yakni The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel,The Heritage Collection yang merupakan hotel tertinggi di Bali dengan 10 lantai dan 274 kamar.

Kemudian, ada Bali Beach Convention, Convention Center berstandar internasional yang mampu menampung 5 ribu pax, Ethnobotanical Garden seluas 4,9 Ha sebagai paru-paru kawasan, Infrastruktur Dasar seperti ground water tank, waste treatment plant, TPSS, dan Power House, Command Center, area komersial serta Sentra UMKM Sanur sebagai rumah bagi para pelaku UMKM Sanur.

The Sanur ditargetkan dapat menyerap hingga 123 ribu hingga 240 ribu pasien pada 2030 yang sebelumnya memilih layanan kesehatan di luar negeri.

2. Bakal hemat devisa Rp86 triliun

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan The Sanur (Dok. InJourney Hospitality)

Kehadiran KEK Kesehatan The Sanur diproyeksi menghemat devisa hingga Rp86 triliun, dan menambah devisa negara sekitar Rp19,6 triliun dalam periode 2022–2045.

Kawasan itu juga diproyeksikan menjadi pionir destinasi wisata kesehatan dan kebugaran terbaik di Asia Tenggara, dengan target dapat menyerap Investasi sebesar Rp15–20 triliun.

Pada 2045, keberadaan KEK Sanur diprediksi akan memberikan multiplier effect terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional senilai Rp80,7 triliun dan menyerap sekitar 18.375 tenaga kerja, atau meningkat sekitar 2.069 persen dibandingkan kondisi tanpa KEK Sanur.

"Kami optimis, The Sanur tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur layanan kesehatan dan pariwisata, tetapi juga motor penggerak perekonomian yang berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional," kata Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat dikutip Kamis, (7/8/2025).

3. Genjot penggunaan produk lokal di berbagai fasilitas The Sanur

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan The Sanur (Dok. InJourney Hospitality)

Christine mengatakan, The Sanur turut mendukung penguatan perekonomian lokal melalui penggunaan produk lokal dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada berbagai fasilitas, termasuk Bali Beach Hotel, The Heritage Collection dan The Meru Sanur.

Karya seni lokal menjadi bagian integral dalam desain hotel, seperti Patung Legong Classic dengan enam gesture gerakan berbeda setinggi 2,45 meter yang ditampilkan di lobby Tirtasada, hasil karya I Gede Sarantika dari Desa Mas, Ubud – desa yang dikenal sebagai desa pusat pemahat (wood carvers).

Di samping itu, ornamen ukiran lokal yang memperindah Bali Beach Convention juga merupakan karya seniman lokal asal Desa Sumita Gianyar.

Berbagai produk lokal lain, seperti furnitur dan dekorasi, bahan makanan juga digunakan melalui kerja sama dengan para pemasok lokal, yang mendukung keberlangsungan bisnis usaha kecil menengah di Bali.

"Melalui pemanfaatan karya seni serta produk lokal, The Sanur tidak hanya menjadi destinasi kelas dunia, tetapi juga etalase potensi karya bangsa. Kami optimis langkah ini dapat memperkenalkan The Sanur sebagai kawasan ekonomi khusus yang mampu mengusung nilai dan kualitas sumber daya lokal ke panggung global," ucap Christine.

Editorial Team