Jakarta, IDN Times – Hong Kong dinobatkan sebagai kota termahal untuk tinggal dan bekerja di luar negeri tahun ini, menurut laporan baru Mercer's 2022 Cost of Living. Laporan ini menyoroti dampak kenaikan biaya hidup dan memburuknya tren ekonomi makro di pasar ekspatriat.
Dalam indeks itu, Hong Kong kembali naik dari posisi kedua pada 2021 lalu setelah disingkirkan oleh Ashgabat, Turkmenistan. Ini menandai keempat kalinya dalam lima tahun bagi pusat keuangan Asia itu menduduki peringkat satu tempat paling mahal bagi pekerja luar negeri.
Kebangkitan Hong Kong sebagian didorong oleh meningkatnya tekanan inflasi, yang telah menaikkan biaya hidup di seluruh dunia. Sementara itu, pembatasan COVID-19 yang sedang berlangsung dan peningkatan volatilitas politik telah membuatnya lebih mahal untuk memberi kompensasi kepada staf yang ditempatkan di sana.
“Sebagian darinya adalah pasar real estat,” kata mitra Mercer Vince Cordova kepada CNBC Make It. Ia juga mengungkapkan bahwa akomodasi yang diinginkan kini menjadi lebih mahal, meningkatkan biaya paket ekspatriat.
“Bagian lainnya adalah harga barang dan jasa dan juga ketidakpastian politik. Orang-orang yang akan berada di sana perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk hidup dengan baik,” katanya, mengutip CNBC Make It, Rabu (29/6/2022).