Presedir dan CEO LVMH, Bernard Arnault (Getty Images/NICHOLAS KAMM/AFP)
Tokoh ekbis lainnya yang jadi sorotan adalah Bernard Arnault. Hal itu terjadi lantaran dia berhasil menggeser posisi Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia pada 2022.
Arnault merupakan konglomerat asal Prancis yang merupakan ketua dan CEO dari Moet Hennessy Louis Vuitton SA (LVMH). LVMH merupakan perusahaan produk mewah terbesar di dunia dengan valuasi mencapai 329 miliar dolar AS atau setara dengan Rp5.139 triliun.
Sekitar 75 merek terpisah, yang sebagian besar terdiri dari minuman, kosmetik, dan fashion kelas atas seperti Christian Dior, Moet-Hennesy, Mark Jacobs, Bulgari, Hublot, Luis Vuitton dan masih banyak lagi, berada di bawah naungan LVMH.
Pada 2021, LVMH menghasilkan pendapatan sekitar 64,2 juta euro (68,30 miliar dolar AS) atau setara dengan Rp1.067 triliun, yang 20 persen lebih tinggi daripada 2019.
Produk fashion dan kulit menyumbang sekitar 48 persen dari pendapatan LVMH. Dilansir DW, pada bulan November 2022, nilai pasar LVMH sekitar 371 miliar euro atau setara dengan Rp6,166 triliun, menurut perhitungan statistika, dan menjadikannya sebagai salah satu perusahaan paling bernilai di dunia yang mengungguli Nestle, Chevron, dan Mastercard.
Arnault sendiri merupakan salah satu pengusaha yang berulang kali masuk daftar teratas sebagai orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Bahkan, pada 2019, 2020, hingga 2021, miliarder asal Prancis ini sempat sementara berada di posisi pertama sebagai orang terkaya di dunia mengalahkan Elon Musk, pemilik Tesla dan SpaceX.
Menariknya lagi, anjloknya saham Tesla di akhir tahun 2022 hingga 36 persen membuat Arnault yang sebelumnya berada di posisi ke-2 sebagai orang terkaya di dunia naik ke peringkat pertama menggeser posisi Elon Musk.
Menurut perhitungan Bloomberg Billionaires Index, jumlah total kekayaan bersih Arnault per tanggal 26 Desember 2022 mencapai 159 miliar dolar AS atau setara dengan Rp2.484 triliun. Sementara Elon Musk yang berada di posisi kedua memiliki kekayaan bersihnya sebesar 139 miliar dollar AS atau setara dengan Rp2.171 triliun.