Jakarta, IDN Times - Komisi VI DPR RI menerima penjelasan terkait usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tiga BUMN tersebut adalah PT PLN (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Sarmuji ketika membacakan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan tiga BUMN tersebut pada Kamis (16/6/2022).
Adapun rapat tersebut dihadiri oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, dan Wakil Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia, Edwin Hidayat Abdullah.
"Untuk selanjutnya akan mendalami usulan PMN Tunai tahun anggaran 2023 sebesar Rp10 triliun untuk mendanai pengembangan infrastruktur kelistrikan. Kemudian mendalami usulan PMN Tunai tahun anggaran 2023 sebesar Rp30,65 triliun untuk memperkuat struktur permodalan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatra dan mendalami usulan PMN Tunai tahun anggaran 2023 sebesar Rp9,5 triliun untuk mempercepat pemulihan industri pariwisata nasional pascapandemik," kata Sarmuji, dikutip dari YouTube Komisi VI DPR RI, Jumat (17/7/2022).
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai usulan dan penggunaan PMN Tunai 2023 dari PLN, Hutama Karya, dan Aviasi Pariwisata Indonesia.