Jakarta, IDN Times - Ibadah haji menjadi salah satu kewajiban yang harus dijalankan bagi seluruh umat muslim yang mampu di seluruh dunia. Bagi Arab Saudi, hal ini menjadi salah satu daya tarik utama negara mereka yang memang bertanggung jawab atas kelancaran penyelenggaraan haji.
Setiap tahun, haji membantu perekonomian Arab Saudi, terutama di sektor pariwisata. Ini menjadi andalan di samping pendapatan utamanya melalui penjualan minyak bumi yang selama ini memang dikenal dunia.
Namun, ketika COVID-19 menjadi pandemik di seluruh dunia pada 2020, pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi terpaksa dihentikan untuk sementara guna mengantisipasi penyebaran virus yang tidak terkendali. Saudi pun kehilangan pendapatan besar mereka dari haji.
Tahun ini, pemerintah Arab Saudi mengumumkan mereka siap menerima kembali peziarah haji ataupun umrah khusus bagi masyarakat yang tercatat sebagai warga di Kerajaan Arab Saudi, sebagaimana dilaporkan dari Arab News. Ini sebagai salah satu bentuk adaptasi sebelum Riyadh mengizinkan muslim dari seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.
Berikut adalah fakta-fakta menarik mengenai haji sebagai kegiatan yang menjadi pendapatan esensial Arab Saudi, di luar pendapatan mereka dari minyak.