Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada level 7.241 atau turun 1,49 persen pada akhir perdagangan pekan lalu atau Jumat (12/1/2024).

Community Lead IPOT, Angga Septianus menyatakan, pergerakan IHSG pekan lalu mendapatkan pengaruh dari net inflow sebesar Rp1,12 triliun dengan top inflow pada emiten PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp2,8 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp2,7 triliun, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp2,6 triliun. Pada minggu lalu, kata Angga, investor domestik banyak yang jualan dan kemudian ditampung asing.

Sementara itu, sektor yang menjadi top loser pada minggu lalu adalah IDXBASIC sebesar 6,12 persen dan IDXINFRA melemah sebesar 2,76 persen. Adapun sektor yang menjadi top gainers minggu lalu adalah IDXFINANCE naik sebesar 3,09 persen, dan DXCYCLIC menguat sebesar 3,07 persen.

1. Tiga sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pekan lalu

Ilustrasi Penurunan Harga Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Angga kemudian menyebutkan ada tiga sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pekan lalu. Satu sentimen datang dari dalam negeri dan dua sentimen berasal dari luar negeri.

Dari dalam negeri, ada indeks keyakinan konsumen (IKK) yang naik 0,2 poin menjadi 123,8 atau di bawah konsensus 124. Selanjutnya, sentimen dari luar negeri datang dari penurunan yield 10 tahun sebanyak 6 basis poin (bps) dalam seminggu terakhir.

"Sentimen luar negeri selanjutnya yakni Arab Saudi yang menurunkan harga minyak. WTI & Brent langsung turun 3-4 persen, tapi besoknya rebound karena ada supply concern dari konflik Timur Tengah," kata Angga dalam keterangannya, Senin (15/1).

2. Sentimen pekan ini

ilustrasi nikel (unsplash.com/Jack B)

Angga pun menjelaskan sejumlah sentimen yang perlu diwaspadai trader pekan ini. Pertama, sentimen nikel yang disebut kelebihan suplai sehingga membuat pemain-pemain besar di dunia mulai beralih ke lithium.

Hal yang menarik, Indonesia disebut Angga punya cadangan harta karun super langka lithium di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah.

"Nikel ini ke depannya akan makin sulit. Harganya makin suram. Supply-nya sudah over, tapi demand-nya kurang. Harga nikel bisa jadi turun lagi. Emiten nikel berpotensi tertekan. Long term juga downtrend," kata Angga.

Sementara itu, sentimen positif yang wajib diperhatikan kenaikan harga gas alam sebesar 7 persen. Saat ini demand natural gas naik, tapi supply-nya bermasalah karena gangguan beberapa pabrik.

"Karena demand-nya tinggi, tapi supply sedikit maka emiten-emiten natural gas wajib dipantau. Emiten-emiten gas diperkirakan akan melaju lebih kencang," ujar Angga.

3. Rekomendasi saham pekan ini

Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berkaca pada data ekonomi dan sejumlah sentimen di atas, IPOT merekomendasikan tiga saham untuk trading pada pekan ini. Berikut tiga saham tersebut:

  • PT Elnusa Tbk (ELSA)
  • PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
  • PT Mitra Pack Tbk (PTMP)

Editorial Team