Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Keuangan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat banyak investor kabur dan mengalihkan dananya ke aset aman. Namun bukan berarti tak ada instrumen berkinerja bagus saat krisis, loh.

Sebab, apabila kita mau mencermati, saham-saham yang bergerak di bidang telekomunikasi, farmasi, dan makanan masih banyak yang berkinerja baik.

CEO Eastspring Investments Indonesia, Alan T Darmawan, membagikan tip aman berinvestasi saat krisis. Apa saja?

1. Pahami profil risikomu sebelum berinvestasi

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Mia Amalia)

Menurut Alan, melihat profil risiko merupakan kewajiban. Apalagi di tengah pandemik COVID-19, kamu disarankan untuk melihat kembali profil risikomu, apakah masuk kategori konservatif, moderat, atau agresif.

Apabila profilmu konservatif, kamu bisa masuk di instrumen pasar uang (money market). Namun, apabila profilmu moderat hingga agresif, kamu bisa masuk di saham, pendapatan tetap (fix income), maupun balance fund.

"Cara melihat risk profil itu mudahnya adalah kalau terjadi gejolak (pasar), kira-kira bisa tidur nyenyak atau tidak? Kalau tidak bisa tidur nyenyak walaupun turun 1-5 persen saja, jangan investasi di saham. Walaupun saham secara long term bisa naik, tapi luar biasa bergejolak," kata Alan dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/6)

2. Lihat kembali horison investasimu

Topics

Editorial Team

Tonton lebih seru di