Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Muhamad Iqbal

Tangerang Selatan, IDN Times - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, memaparkan empat isu strategis dalam dunia riset dan teknologi untuk menunjang target pertumbuhan ekonomi 5,4 sampai 6 persen per tahun.

Hal itu disampaikan Bambang di hadapan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan sejumlah pejabat yang hadir pada Rapat Kordinasi Nasional Ristek/BRIN 2020, di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

"Ada beberapa isu strategis pengembangan iptek dan inovasi yang kita hadapi saat ini. Pertama, pemanfaatan iptek sebagai penghela pertumbuhan ekonomi yang bekelanjutan," kata Bambang, Kamis (30/1).

1. Memastikan hasil riset berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi

ilustrasi kenaikan pendapatan (IDN Times/Arief Rahmat)

Bambang menjelaskan, pemerintah telah membuat target pertumbuhan ekonomi pada rentang 5,4 sampai 6 persen per tahun. Oleh karena itu, kementeriannya harus memastikan bahwa hasil-hasil riset terhadap segala pengembangan memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dalam konteks transformasi ekonomi, kata dia, Kemenristek/BRIN akan fokus pada hilirisasi litbang yang menghasilkan teknologi tepat guna, subtitusi impor, sekaligus peningkatan TKDM, peningkatan nilai tambah, dan penguasaan teknologi baru.

Dia pun mengatakan Kemenristek/BRIN akan mendorong implementasi program riset nasional dan memastikan setiap aktor riset dan inovasi memahami apa yang harus menjadi fokus dan apa yang harus dikerjakan.

"Dengan hal ini, kita ingin memastikan bahwa riset dan inovasi akan memberikan kontribusi nyata dalam agenda percepatan pertumbuhan ekonomi, penyelesaian permasalahan bangsa, agenda pembangunan yang berkelanjutan, dan agenda kemandirian iptek nasional," ujarnya.

2. Meningkatkan efektivitas pemanfaatan dana iptek dan inovasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di