Jakarta, IDN Times - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan sejumlah biang kerok yang membuat harga komoditas nikel terus mengalami penurunan, setidaknya dalam setahun terakhir.
Dia menjelaskan, perkembangan faktor-faktor seperti oversupply, kurangnya standarisasi, penurunan permintaan dari China, serta kemunculan teknologi alternatif dan kebijakan daur ulang baterai dapat mengubah secara signifikan prospek harga nikel dalam jangka panjang. Prediksinya bahwa harga nikel akan mencapai titik terendahnya dalam 20 tahun mendatang.
"Nah ini tentunya jadi game changer juga bagi prospek harga nikel dalam jangka panjang. Bahkan diperkirakan 20 tahun ke depan harga nikel itu akan mencapai titik terendahnya,” kata dia kepada IDN Times, Senin (29/1/2024).
