Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penampakan Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditargetkan beroperasi secara komersial pada Oktober 2023 mendatang. Adapun masa pengenalan atau operasional terbatas dilakukan pada Agustus 2023.

Perkembangan proyek KCJB sendiri sudah mencapai 91 persen. Lalu, perkembangan pembangunan Stasiun Halim sudah mencapai 92 persen, Stasiun Karawang dan Tegalluar 93 persen, dan Stasiun Padalarang 63 persen.

Berikut lima fakta terkini proyek KCJB.

1. Masyarakat ditargetkan bisa mencoba KCJB pada Agustus 2023

Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti dalam site visit Proyek Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Saat masa pengenalan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menargetkan masyarakat umum bisa ikut berpartisipasi. Nantinya, penumpang akan diberikan harga khusus saat masa pengenalan KCJB.

"Teknisnya apakah Rp1 rupiah, Rp17, Rp1.000, itu masih dikaji. Karena menyangkut teknis. Kemarin LRT dari Rp0 menjadi Rp1, karena dia harus taping. Lebih ke teknis sih bukan menjadi berbayarnya," ucap Manager Corporate Communication Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Emir Monti dalam site visit Proyek Stasiun Halim KCJB di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Pada awal masa pengenalan, KCJB hanya berhenti di dua stasiun, yakni Stasiun Halim dan Padalarang. Sementara, Stasiun Karawang dan Tegalluar akan dibuka bertahap. Di Stasiun Padalarang, penumpang bisa menggunakan kereta feeder untuk menuju Stasiun Bandung.

2. KCJB akan melaju dengan kecepatan 350 km per jam

Penampakan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

KCJB sendiri dirancang dengan kecepatan 420 kilometer (km) per jam. Namun, saat melintas di jalur KCJB, kecepatan teknisnya maksimal 385 km per jam. Adapun kecepatan yang diizinkan oleh pemerintah saat beroperasi ialah 350 km per jam.

"Sejak bulan Mei kemarin kita sudah lakukan uji coba menggunakan kereta inspeksi untuk jalur KCJB, di mana dari awalnya 60 km per jam, ditingkatkan 80 km per jam, 100 km, 180 km, dan kemarin 200 km per jam. Dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai puncak kecepatan teknis di 385 km per jam (Juli). Akan tetapi nanti operasional yang diizinkan hanya dengan kecepatan 350 km per jam," tutur Emir.

KCIC akan mengoperasikan 11 rangkaian kereta untuk proyek KCJB. Masing-masing rangkaian memiliki 8 gerbong kereta, dengan kapasitas maksimal 601 penumpang.

Saat ini, sudah ada 8 rangkaian yang berada di Depo Tegalluar. Adapun 3 rangkaian lainnya sudah tiba di Indonesia, dan sedang proses pengiriman ke Depo Tegalluar.

"Di mana 1 rangkaian itu ada 8 kereta, nah itu pengiriman 2 kali sehari lewat tol. Jadi harus malam hari dan belum datang semua. Dan itu sudah di Indonesia, diharapkan akhir bulan ini masuk ke Depo Tegalluar," kata Emir.

3. Tarif tiket KCJB belum ditetapkan

Site visit Proyek Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Emir mengatakan, untuk tarif tiket KCJB sendiri belum ditetapkan, karena masih dalam pembahasan di pemerintah. Namun, nantinya KCJB akan melayani tiga kelas, yakni First Class, Business Class, dan Premium Economy.

"Soal tarif kami terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder. Kita juga tengah melakukan survey bersama Polar UI berapa tarif yg ideal untuk layanan KCJB," ujar Emir.

Sebelumnya, diperkirakan tarif tiket KCJB sebesar Rp150 ribu untuk rute terdekat, dan Rp350 ribu untuk rute terjauh.

4. Stasiun Halim KCJB akan terintegrasi dengan LRT Jabodebek

Menuju Stasiun Halim LRT Jabodebek dari jembatan penghubung dengan Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Stasiun Halim KCJB sendiri terhubung dengan Stasiun Halim LRT Jabodebek. KCIC sudah membangun jembatan yang menghubungkan kedua stasiun tersebut. Nantinya, masyarakat bisa naik LRT Jabodebek untuk menuju Stasiun Halim KCJB.

Berdasarkan pantauan IDN Times, Rabu (14/6), jembatan penghubung Stasiun KCJB dan LRT Jabodebek di Halim sudah memasuki tahap penyelesaian (finishing).

Saat site visit, ada satu rangkaian LRT Jabodebek yang ada di stasiun tersebut. Lalu, tak lama kereta tersebut berjalan. Saat ini, LRT Jabodebek sendiri rutin melaksanakan trial run, untuk persiapan soft launching pada 12 Juli 2023 mendatang.

5. Stasiun Halim KCJB akan dilengkapi dengan gerai-gerai ritel

Penampakan bagian luar Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Stasiun Halim KCJB sendiri terdiri dari tiga lantai. Di lantai dasar, KCIC akan menyediakan gerai-gerai ritel, baik gerai minuman, makanan, dan lain-lain.

Menurut General Manager Properti dan Non Farebox KCIC, Devin Pranata, lantai dua disiapkan untuk area pemeriksaan penumpang dan ruang tunggu. Kemudian, di lantai tiga merupakan peron untuk naik ke KCJB.

Devin mengatakan, KCIC menyediakan 50 gerai ritel di Stasiun Halim. Saat ini, sudah ada 79 brand yang berminat untuk membuka gerai di Stasiun Halim.

"Dari internasional brand masuk, tenant yang masuk pasti mau ke sini, masyarakat masuk stasiun pasti tenant itu sudah familiar dan enak-enak. Nah, sekarang yang masuk itu kayak di mal-mal, banyak yang sudah berminat join di stasiun kereta cepat, skala nasionalnya sudah banyak, UMKM juga banyak," ucap Devin.

Editorial Team