Jakarta, IDN Times - Generasi muda Indonesia saat ini masih bergulat dengan tantangan finansial yang semakin kompleks. Survei IDEAS mencatat lemahnya konsumsi rumah tangga, sedangkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tren kenaikan pinjaman online di kalangan anak muda.
Dengan tambahan biaya pendidikan yang terus meningkat serta risiko kesehatan yang sulit diprediksi, beban finansial generasi muda pun menjadi semakin berat.
Tak heran jika kondisi tersebut menegaskan pentingnya perencanaan keuangan dan proteksi sejak dini. Meskipun literasi asuransi masyarakat sudah mencapai 76,25 persen (SNLIK, 2024), tetapi tingkat penetrasi asuransi hanya 2,72 persen (OJK, 2025).
Selain itu, beban finansial generasi muda saat ini juga semakin berat, dengan 46,3 persen Gen Z di Indonesia tergolong generasi sandwich yang harus menanggung kebutuhan diri sekaligus keluarga (DataIndonesia, 2023). Dengan demikian, tanpa proteksi finansial, risiko akibat sakit, kecelakaan, atau kehilangan penghasilan bisa semakin besar.
Oleh karena itu, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), anggota Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN holding asuransi, penjaminan, dan investasi menekankan pentingnya menyiapkan proteksi sejak dini sebagai bagian dari perjalanan hidup, bukan sekadar reaksi setelah risiko terjadi.
IFG Life pun menggarisbawahi lima fase kehidupan yang sebaiknya sudah terlindungi asuransi. Berikut penjelasannya:
