ilustrasi kerja tim (pexels.com/cottonbro)
Praktek pelaksanaan konsep tanggung renteng ini mungkin telah dijalankan di beberapa tempat dan beberapa kelompok untuk menghadapi suatu permasalahan secara bersama-sama. Terlebih lagi oleh penerima bantuan pinjaman atau penerima hutang dari pihak kreditur.
Namun sistem ini tetap saja tidak berhasil sepenuhnya sebab tidak semua anggota dari kelompok yang berhutang bsia memenuhi kewajibannya tersebut. Dengan kata lain sistem ini tidak sepenuhnya berhasil di lapangan dikarenakan adanya beberapa macam faktor yang menjadi kendala atau penghambat.
Adapun jenis-jenis dari tanggung renteng, diantaranya adalah sebagai berikut:
Jenis tanggung renteng ini maksudnya adalah sejumlah pihak kreditur atau sejumlah pihak piutang yang jumlahnya lebih dari satu. Dalam hal ini pihak yang menjadi piutang atau kreditur bisa saja sama-sama memberikan hutang pada pihak lain.
Jenis lainnya adalah tanggung renteng pasif yang memiliki pengertian berkebalikan dengan jenis aktif pada penjelasan sebelumnya. Jenis pasif ini menekankan adanya jumlah pihak yang berutang atau jumlah pihak yang berhutang lebih dari satu.
Tentunya seluruh pihak yang berhutang haruslah bisa melakukan pembayaran sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap kewajiban yang memang harus bisa dipenuhinya.