Ilustrasi orang melakukan live shopping (pexels.com/Liza Summer)
Namanya mungkin masih terdengar asing. Namun, pemasaran ini sejatinya telah diperkenalkan sejak 1989 oleh William J. Tobin, pebisnis asal Amerika Serikat yang kala itu memiliki toko bunga online bernama PC Flowers and Gift.
Melihat kesuksesan strategi pemasaran ini, banyak pengusaha lain yang kemudian turut membuat program affiliate marketing untuk bisnis mereka. Dengan maraknya digitalisasi di era modern, pemasaran ini kian dikenal dan jadi ladang cuan bagi kebanyakan orang.
Konsep affiliate marketing cukup sederhana. Modelnya ialah revenue sharing atau pay per sale. Jadi, seseorang akan mendapat komisi atau keuntungan dari setiap penjualan yang ia promosikan. Bentuknya bisa berupa kode referal atau link e-commerce yang disebarkan melalui berbagai platform, seperti media sosial.
Untuk menjadi seorang afiliator andal, kamu bisa membuat konten yang mampu meracuni audiens agar membeli produknya menggunakan kode referal atau link yang ada. Tipsnya, konten bersifat soft selling dan menggunakan storytelling untuk memersuasi alam bawah sadar audiens.