Jakarta, IDN Times - Industri pertambangan merupakan salah satu sektor yang punya pertumbuhan paling cepat di dunia. Kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) sebuah negara tidak main-main, karena biasanya mewakili sebagian besar perekonomian dunia.
Kendati, ketidakpastian yang mengiringi industri pertambangan juga relatif besar. Salah satunya berkaitan dengan harga komoditas yang kerap kali naik turun, terlebih pada masa pandemik COVID-19 seperti saat ini.
Pandemik COVID-19 secara langsung berpengaruh cukup dalam terhadap penurunan kinerja perusahaan tambang di dunia. Pandemik menimbulkan kebijakan pembatasan yang menggerus harga beberapa komoditas tambang dunia.
Namun, sektor industri pertambangan perlahan menunjukkan pemulihan. Hal itu tercermin dari laporan Pasar Global Pertambangan 2021 yang menyajikan adanya pertumbuhan dalam Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 12,4 persen, atau mencapai 1,845 miliar dolar Amerika Serikat (AS) tahun ini.
Berdasarkan kondisi tersebut, ada lima perusahaan pertambangan terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya seperti dikutip IDN Times dari duniatambang.id.