Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di level 6.926 atau naik 0,76 persen pada akhir perdagangan pekan lalu. Meski menguat, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani mengatakan, IHSG belum mampu untuk kembali ditutup di atas MA20-nya.
"Hal ini mengindikasikan tren jangka pendek yang masih cenderung melemah," kata Dimas dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Senin (16/10/2023).
Dimas mengatakan, penguatan IHSG pada pekan lalu ditopang sektor IDX Infrastructure dan IDX Energy yang menjadi top gainers. Adapun penggerak IDX Infrastructure adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR ) yang naik 10 persen dalam seminggu terakhir.
Hal itu terjadi lantaran adanya sentimen perihal aksi korporasi JSMR. Aksi korporasi tersebut berkaitan dengan pengelola dana abada atau sovereign wealth fund asal Indonesia dan Singapura, yakni INA dan Singapore GIC Pte Ltd yang berencana mengakuisisi 35 persen saham di Jasamarga Transjawa Tol.
Hal tersebut dilakukan sebagai bagian strategi pendanaan berbasis equity oleh perusahaan yang akan digunakan untuk pendanaan jangka panjang perusahaan.
Sementara itu, sektor yang menahan laju IHSG pekan lalu datang dari IDX Techno dan IDX Non-Cyclical. Di sektor IDX Techno ada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang turun hingga -20 persen dalam seminggu terakhir.
Sementara itu di sektor IDX Non-Cyclical ada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia (UNVR), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang masing-masing turun -2 persen, -3 persen, dan -5 persen. Penurunan itu disebabkan aksi jual investor asing. UNVR dijual 38 miliar, ICBP 30 miliar, dan INDF 29 miliar.