Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menerapkan guerilla marketing pada billboard (pexels.com/Oleksandr P)

Di tengah kompetisi yang semakin ketat, dibutuhkan strategi marketing kreatif dan inovatif untuk menarik calon pelanggan. Tak hanya untuk memperluas jangkauan, tapi juga untuk mendongkrak penjualan agar bisnis tetap berkelanjutan dalam jangka panjang. 

Untuk mewujudkannya, brand dapat menerapkan guerilla marketing, atau teknik pemasaran yang menggunakan cara out-of-the box untuk menarik perhatian konsumen. Sering kali, teknik ini mempromosikan produk dengan biaya rendah, tapi memperoleh hasil maksimal.

Lalu strategi seperti apa yang bisa diterapkan untuk menjalankan guerilla marketing? Simak selengkapnya melalui artikel berikut ini. 

1. Pahami target audiens

ilustrasi diskusi tim (pexels.com/Fauxels)

Di balik campaign yang kreatif, out-of-the box, dan terkesan spontan dalam guerilla marketing, ada riset mendalam mengenai karakteristik target audiens. Orang seperti apa yang ingin ditargetkan? Campaign apa yang cocok dengan mereka? Pertanyaan berikut harus bisa dijawab dengan baik untuk mendapat gambaran mengenai target audiens.

  • Siapakah audiens yang ingin ditargetkan?
  • Apa yang mereka lakukan?
  • Apakah mereka pelajar atau pekerja?
  • Di mana mereka biasanya menghabiskan waktu?
  • Hal apa yang paling menarik perhatian mereka?
  • Apa yang mereka tidak sukai?
  • Bagaimana rutinitas mereka?
  • Apa yang kira-kira bisa mengejutkan mereka?
  • Permasalahan apa yang mereka hadapi?
  • Solusi apa yang mereka butuhkan?

Memahami hal ini bisa membantu brand untuk menemukan channel marketing yang tepat, memilih waktu yang sesuai, serta menyusun message yang menyentuh. Bayangkan kamu berbicara dengan konsumen, memahami keunikan audiens membuat iklan terasa seperti obrolan dari hati ke hati daripada promosi penjualan.

2. Jadilah kreatif dan autentik

potret iklan NuTea yang out of the box dan viral di X (twitter.com/@efenerr)

Guerilla marketing mendorong brand untuk berpikir out of the box untuk menciptakan sesuatu yang menarik tanpa terduga. Artinya, brand harus bisa menciptakan kampanye yang fresh, unik, autentik, dan belum pernah dilakukan sebelumnya, tapi tetap selaras dengan nilai dan identitas brand.

Kunci untuk melakukan ini adalah kreativitas dan inovasi. Kamu bisa mencari inspirasi dari kampanye brand lain yang unik dan memorable, seperti billboard iklan Nu Green Tea yang menampilkan ucapan selamat lebaran dari CEO dengan desain apa adanya karena sang desainer sedang mudik lebaran.

Iklan ini berhasil menarik perhatian banyak orang, bahkan hingga viral di media sosial. Padahal, brand memanfaatkan strategi pemasaran offline melalui billboard. Alhasil, brand awareness meningkatkan signifikan dengan bujet yang minim.

Namun ingatlah, contoh guerilla marketing yang kamu temui hanya sebatas inspirasi untuk menstimulasi kreativitas saja. Kamu tetap harus menciptakan strategi unik dan autentik yang selaras dengan nilai dan brand idenitity.

3. Uji ide kampanye sebelum dirilis

ilustrasi sekelompok orang berdiskusi (pexels.com/Canva Studio)

Tujuan utama dari kampanye guerilla marketing adalah untuk memberikan kesan positif pada target audiens. Namun, jika brand menjalankan kampanye out-of-the box tanpa mengujinya terlebih dahulu, bisa jadi hasilnya malah bertentangan dengan yang diharapkan.

Meskipun ide pemasaranmu sangat brilian, kamu harus mengujinya pada kelompok kecil yang merepresentasikan target audiens. Lakukanlah focus group discussion (FGD) dengan sekelompok orang untuk meminta pendapat, opini, dan feedback mereka. Lalu, ambil keputusan berdasarkan hasilnya.

Pengujian ini membantu brand memprediksi bagaimana reaksi audiens yang lebih luas terhadap kampanye yang dijalankan dan hasil yang mungkin didapatkan dari kampanye tersebut.

4. Promosikan juga lewat media sosial

ilustrasi membuat kampanye viral di media sosial (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setelah mengeksekusikan kampanye secara offline, apa yang harus dilakukan? Amplifikasi kampanye tersebut dengan online marketing untuk memaksimalkan jangkauan. Sebab, menjaga momentum sangatlah krusial. Hal ini membantu kampanye untuk terus dibicarakan audiens dan membuat mereka semakin engage dengan brand

Dalam hal ini, brand bisa memanfaatkan berbagai channel, seperti media sosial, email marketingblog, dan publikasi PR untuk melakukan kampanye, membuat user-generated content, membagikan testimoni produk, dan membuat konten behind-the-scene yang menjaga hype dari kampanye.

Brand juga bisa membuat hashtag khusus untuk digunakan di berbagai platform dan strategi marketing, seperti content marketinginfluencer marketing, dan paid advertising.

5. Jangan hanya menargetkan viral

potret strategi guerilla marketing yang dilakukan Adidas (linkedin.com/Matthew Balshin)

Semua brand pasti ingin kampanye marketing yang dijalankannya viral. Namun ini tak bisa dijadikan sebagai fokus utama. Jangan biarkan hal ini melupakan tujuan yang ingin dicapai, yakni memberikan nilai tambah dan menggaet lebih banyak konsumen. 

Menjadi viral hanya memperluas jangkauan dan meningkatkan brand awareness, tapi tak menjamin bahwa kampanye membawa leads yang berkualitas. Karena itu, fokuslah untuk menawarkan solusi yang tepat bagi audiens.

Guerilla marketing menawarkan cara inovatif dan hemat biaya untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan menerapkan strategi di atas, brand bisa menciptakan dampak besar bagi bisnis. Kuncinya adalah kreativitas dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru yang tak biasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team