Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kalung emas (pexels.com/Arif khan)
ilustrasi kalung emas (pexels.com/Arif khan)

Intinya sih...

  • Emas putih lebih mahal karena komposisi logam campuran seperti paladium dan proses pembuatan yang rumit.

  • Tren pasar yang menggemari emas putih membuat harganya melambung, sementara emas kuning stabil.

  • Lapisan rhodium pada emas putih meningkatkan nilai estetika, namun membutuhkan perawatan khusus dengan biaya tambahan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika ingin membeli perhiasan, banyak orang sering bertanya: emas putih dan emas kuning mahal mana? Pertanyaan ini wajar karena keduanya sama-sama terbuat dari emas yang bernilai tinggi. Namun, faktanya harga emas putih cenderung lebih mahal dibandingkan emas kuning.

Perbedaan harga tersebut tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah faktor yang membuat emas putih dihargai lebih tinggi, mulai dari komposisi logam, proses pembuatan, hingga tren pasar. Supaya lebih jelas, yuk simak alasan lengkapnya berikut ini.

1. Komposisi logam membuat harga emas berbeda

ilustrasi cincin emas (pexels.com/Nimble Video Productions Sydney)

Komposisi logam menjadi salah satu penentu utama harga emas. Emas putih tidak hanya terbuat dari emas murni, melainkan juga dicampur logam lain, seperti paladium, nikel, atau perak. Campuran ini menghasilkan warna putih keperakan yang berkilau, sehingga terlihat modern dan mewah. Perpaduan logam tersebut tentu menambah biaya produksi, apalagi jika menggunakan logam mulia seperti paladium.

Sementara itu, emas kuning pada dasarnya dibuat dari emas murni yang dicampur dengan logam seperti tembaga atau seng. Campuran tersebut bertujuan untuk menguatkan emas yang sifatnya lunak agar lebih tahan dipakai sehari-hari. Warna kuningnya tetap dominan meskipun ada tambahan logam lain. Karena bahan campuran emas kuning cenderung lebih murah dibanding paladium, harganya pun relatif lebih rendah.

Selain itu, emas putih biasanya harus dilapisi dengan rhodium agar tampilannya semakin berkilau. Lapisan tambahan ini tidak hanya meningkatkan nilai estetika, tetapi juga meningkatkan biaya produksi. Hal inilah yang membuat emas putih rata-rata lebih mahal daripada emas kuning dengan kadar emas yang sama.

2. Proses pembuatan emas putih lebih rumit

ilustrasi emas putih (pexels.com/Megapixelstock)

Proses pembuatan emas putih terbilang lebih kompleks dibanding emas kuning. Setelah melewati tahap peleburan, logam campuran harus diproses dengan teknik alloying yang lebih rumit. Tidak berhenti di situ, emas putih juga harus melalui proses pelapisan rhodium yang menambah kilau sekaligus daya tahan. Tahapan ini jelas menambah biaya tenaga kerja maupun bahan baku.

Berbeda dengan emas kuning yang prosesnya lebih sederhana. Meskipun sama-sama melalui tahap peleburan dan pencampuran, emas kuning tidak memerlukan lapisan tambahan seperti rhodium. Setelah logam tercampur, perhiasan bisa langsung dibentuk sesuai desain yang diinginkan. Kesederhanaan proses ini membuat biaya produksinya relatif lebih murah.

Perbedaan tingkat kerumitan tersebut menjadi alasan kuat kenapa harga emas putih lebih tinggi. Konsumen sebenarnya tidak hanya membayar emasnya, tetapi juga biaya pengerjaan ekstra yang dilakukan pengrajin. Jadi, ketika membeli perhiasan emas putih, kamu sebenarnya mendapatkan hasil dari proses panjang yang lebih detail.

3. Permintaan pasar mendorong harga emas putih naik

ilustrasi kalung emas (pexels.com/Piotr Wojnowski)

Selain faktor produksi, tren pasar juga sangat memengaruhi harga emas. Emas putih saat ini lebih digemari, terutama oleh generasi muda yang menyukai tampilan simpel dan elegan. Desainnya yang modern membuat emas putih mudah dipadukan dengan busana sehari-hari maupun untuk acara resmi. Tingginya permintaan inilah yang mendorong harga emas putih semakin melambung.

Di sisi lain, emas kuning masih memiliki pasar yang stabil, terutama bagi pencinta gaya klasik. Emas kuning sering dipilih untuk perhiasan tradisional, seperti cincin kawin atau gelang warisan keluarga. Walau tetap diminati, popularitasnya tidak sekuat emas putih dalam beberapa tahun terakhir. Perubahan tren ini membuat harga emas kuning relatif lebih stabil dan tidak mengalami lonjakan signifikan.

Hukum ekonomi sederhana berlaku: ketika permintaan naik, harga pun ikut naik. Karena emas putih sedang tren dan dicari banyak orang, tidak heran kalau harganya lebih mahal. Jadi, selain faktor teknis, selera konsumen juga berperan penting dalam menentukan harga perhiasan emas.

4. Warna emas mempengaruhi kesan dan nilai

ilustrasi gelang emas (pexels.com/Melike B)

Warna emas ternyata punya pengaruh besar terhadap persepsi nilai. Emas putih dianggap lebih elegan, netral, dan modern sehingga cocok untuk berbagai gaya. Warna putih keperakan ini juga sering diasosiasikan dengan kemewahan yang tidak berlebihan. Inilah yang membuat banyak orang lebih rela membayar mahal untuk mendapatkan perhiasan emas putih.

Sementara itu, emas kuning memiliki warna hangat yang lebih mencolok. Warna ini memberikan kesan klasik dan tradisional, sangat cocok untuk acara budaya atau pernikahan dengan nuansa adat. Namun, bagi sebagian orang muda, emas kuning dianggap terlalu mencolok dan sulit dipadukan dengan gaya modern. Hal ini yang membuat popularitasnya kalah dari emas putih.

Perbedaan persepsi warna ini juga mempengaruhi tren pasar dan nilai jual. Emas putih dinilai lebih fleksibel digunakan kapan saja, sementara emas kuning lebih pas untuk momen tertentu. Itulah sebabnya, harga emas putih lebih sering melambung karena dianggap sesuai dengan gaya hidup masa kini.

5. Finishing rhodium meningkatkan harga emas putih

ilustrasi gelang emas (pexels.com/Aniket sharma)

Finishing adalah tahap akhir yang menentukan tampilan perhiasan emas. Emas putih selalu melalui proses pelapisan rhodium untuk membuatnya lebih berkilau. Lapisan ini juga berfungsi melindungi emas dari goresan dan memperpanjang usia perhiasan. Tidak heran jika biaya finishing emas putih jauh lebih tinggi dibanding emas kuning.

Berbeda dengan emas putih, emas kuning tidak membutuhkan finishing khusus. Warna alaminya sudah cukup kuat dan menawan tanpa perlu tambahan lapisan. Hal ini membuat proses produksi emas kuning lebih praktis, sekaligus memangkas biaya tambahan. Dari sinilah salah satu perbedaan harga mulai terlihat jelas.

Namun, lapisan rhodium yang dimiliki emas putih memberikan nilai tambah tersendiri. Perhiasan emas putih terlihat lebih mewah, modern, dan tahan lama. Hal inilah yang membuat banyak orang tetap memilih emas putih meskipun harganya lebih tinggi dibanding emas kuning.

6. Perawatan emas putih membutuhkan biaya tambahan

ilustrasi emas putih (unsplash.com/@annabelle_worrall)

Salah satu konsekuensi dari lapisan rhodium pada emas putih adalah kebutuhan perawatan khusus. Seiring waktu, lapisan rhodium bisa memudar dan mengurangi kilau perhiasan. Agar kembali berkilau, emas putih perlu melalui proses replating setiap satu hingga dua tahun sekali. Proses perawatan ini tentu membutuhkan biaya tambahan.

Sebaliknya, emas kuning lebih mudah dirawat karena tidak memiliki lapisan tambahan. Warna alaminya tidak akan memudar, hanya perlu dibersihkan secara rutin agar tetap berkilau. Biaya perawatan emas kuning pun lebih murah dibanding emas putih. Inilah salah satu alasan kenapa emas kuning lebih ekonomis dalam jangka panjang.

Namun, banyak orang tetap memilih emas putih meski perawatannya lebih rumit. Alasannya sederhana, emas putih memberikan tampilan yang lebih modern dan mewah. Jadi, harga perawatan ekstra dianggap sebanding dengan keindahan yang didapatkan.

7. Batu mulia lebih cocok dipadukan dengan emas putih

ilustrasi emas putih (unsplash.com/@sabrinnaringquist)

Faktor lain yang membuat emas putih lebih mahal adalah kecocokannya dengan batu mulia. Berlian, misalnya, terlihat lebih berkilau jika dipadukan dengan emas putih. Warna putih netral membuat kilau batu mulia semakin menonjol dan tidak tertutupi. Inilah alasan mengapa cincin pertunangan atau pernikahan modern lebih sering menggunakan emas putih.

Sebaliknya, berlian yang dipadukan dengan emas kuning kadang terlihat kurang maksimal. Kilau berlian bisa tampak sedikit kekuningan sehingga tidak terlalu menonjol. Hal ini membuat emas kuning kurang populer untuk perhiasan dengan batu mulia berharga tinggi. Pasarnya lebih terbatas dibanding emas putih.

Kecocokan ini menjadi nilai tambah besar bagi emas putih. Banyak orang rela membayar lebih mahal demi mendapatkan perhiasan dengan kilau sempurna. Faktor estetika inilah yang membuat emas putih lebih unggul dari segi harga dibanding emas kuning.

Jadi, emas putih dan emas kuning mahal mana?

Jika ditanya emas putih dan emas kuning mahal mana, jawabannya adalah emas putih. Perbedaan komposisi, proses pembuatan, finishing, tren pasar, hingga kecocokan dengan batu mulia membuat harganya lebih tinggi.

Meski demikian, emas kuning tetap memiliki daya tarik tersendiri, terutama jika tujuan utamanya adalah investasi jangka panjang. Emas kuning 24 karat lebih murni, lebih stabil nilainya, dan lebih mudah diperjualbelikan. Pada akhirnya, pilihan terbaik kembali pada kebutuhan masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team