7 Rahasia Sukses Ayam Keprabon Express

Renny pada dasarnya merupakan seorang yang gemar berdagang sehingga Ayam Keprabon Express bukanlah bisnis pertamanya.

Berbagai jenis bisnis pernah dicoba Renny, tetapi berbagai kegagalan juga dialaminya. Jika dihitung, setiap dari 10 jari tangan bisa mewakili kegagalan yang dialami Renny dalam berbisnis.

Mulai dari berjualan kerupuk di pinggiran jalan di Bandung, usaha retail, hingga menjadi agen asuransi pernah dijalani Renny dengan hasil yang kurang menggembirakan.

Kegagalan yang dialami Renny tak membuatnya patah arang. Dia justru berhasil bangkit lagi dan lagi tiap mengalami kegagalan sehingga terciptalah bisnis Ayam Keprabon Express tersebut.

Alon-alon asal kelakon alias pelan-pelan asal berhasil menjadi prinsip yang dipegang Renny dalam berbisnis. Renny tidak mengikuti langkah pebisnis lainnya yang memiliki target membuka cabang sebanyak-banyaknya.

Renny memilih untuk memulai bisnisnya, Ayam Keprabon secara perlahan, tidak terburu-buru melainkan fokus dalam membentuk pondasi bisnis yang matang.

Renny menggunakan waktu kurang lebih setahun untuk mempersiapkan jalur distribusi, standar bahan baku, standar karyawan, dan lainnya sebelum memutuskan membuka waralaba Ayam Keprabon Express.

Pondasi tersebut kemudian dibuat juga oleh Renny di dapur. Dari awal berdiri sampai sekarang, Renny menggerakkan Ayam Keprabon Express dari central kitchen yang ada di Solo.

Melalui central kitchen tersebut, Renny mendistribusikan bahan makanan ke 60 cabang waralaba Ayam Keprabon Express yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.

Mulai dari bumbu, bahan pelengkap, stok ayam, hingga sambal bawang, dan sambal karca atau kari rica dipasok dari central kitchen tersebut. Keberadaan central kitchen ini tentunya bukan alasan sebab Renny ingin terus menjaga kualitas rasa agar tetap konsisten antara satu cabang dengan lainnya.

Mamin merupakan industri yang dinamis karena selalu menghadirkan pendatang baru dengan berbagai produk baru. Bahkan, para pemain lama pun banyak mendiversifikasikan bisnis mereka dengan membuka perusahaan lain dengan jenis makanan yang berbeda dari sebelumnya.

Tren tersebut lagi-lagi tidak menjadi jalan yang diikuti oleh Renny dan Ayam Keprabon-nya. Alih-alih membuat usaha lainnya yang berbeda dari Ayam Keprabon, Renny justru lebih fokus untuk berinovasi pada bisnisnya tersebut.

Inovasi dan Ayam Keprabon menjadi dua hal yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Beragam inovasi dibuat Renny yang salah satunya sempat menggebrak jagat media sosial pada akhir 2020 dan sukses, yakni menu Sushi Geprek.

Semakin besar merek Ayam Keprabon tak lantas membuat Renny jemawa. Renny justru selalu membuka peluang bagi siapapun untuk berkolaborasi bersama membesarkan Ayam Keprabon.

Namun, kolaborasi itu tidaklah asal-alasan melainkan yang bisa memberikan keuntungan dan kemudahan bagi konsumen. Hal itu yang kemudian mendasari Renny untuk memasukkan Ayam Keprabon sebagai salah satu merchant ShopeePay pada awal 2020 silam.

Banyak bisnis mamin yang merasa puas ketika sudah memasuki ranah digital. Pada era seperti saat ini, hal itu terjadi ketika mereka bergabung menjadi mitra layanan pesan antar makanan dan layanan pembayaran digital.

Di sisi lain, kompetitor mereka pun melakukan hal serupa sehingga persaingan juga semakin sengit.

Berkaitan dengan hal tersebut, Renny dan timnya di Ayam Keprabon memaksimalkan kampanye yang dilakukan oleh layanan pembayaran digital. Contohnya, partisipasi Ayam Keprabon dalam kampanye tanggal cantik 6.6 ShopeePay Mid Year Deals.

Pada kampanye tersebut, pengguna ShopeePay bisa mendapatkan produk Ayam Keprabon Express dan produk dari ratusan merchant lainnya dengan lebih hemat berkat adanya tawaran cashback 100 persen.

"Tak hanya menguntungkan bagi konsumen, partisipasi pada kampanye tanggal cantik terbukti menguntungkan Ayam Keprabon Express secara finansial. Transaksi penjualan harian kami bisa meningkat hingga lebih dari 50 persen jika mengikuti kampanye tanggal cantik dibandingkan hari biasanya," kata Renny dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Sabtu (5/6/2021).

Renny menilai bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan aset terbesar yang menjadi penggerak bisnis Ayam Keprabon dan Ayam Keprabon Express sehingga bisa terus berjalan dan menjadi seperti saat ini.

Oleh karena itu, sebagai cara untuk memupuk loyalitas dan relasi yang panjang, Renny berpegang pada sebuah prinsip, yakni memanusiakan manusia.

Berbagai tradisi dan aktivitas untuk karyawan dilakukan di Ayam Keprabon Express. Tradisi perayaan seperti ulang tahun, momen melahirkan, hingga liburan tahunan tak pernah dilewatkan sebagai bentuk apresiasi terhadap kesejahteraan karyawannya.

"Saya bersyukur sekali dipertemukan dengan orang-orang baik yang mau bergerak bersama memajukan bisnis Ayam Keprabon Express. Bermula dari empat orang karyawan, saat ini ada lebih dari 600 karyawan dan semua sudah seperti keluarga. Ayam Keprabon Express tidak akan jadi seperti hari ini tanpa kehadiran orang-orang hebat ini," ujar Renny.

Hal itu yang kemudian menjadi pelecut semangat Renny untuk tetap menjalankan bisnisnya ketika pandemik COVID-19 melanda dunia dan Indonesia.

"Lebih daripada keuntungan bisnis, ada tanggung jawab moral yang saya emban pada hajat hidup ratusan karyawan serta konsumen setia Ayam Keprabon Express," imbuh dia.

Lahir dengan nama Ayam Keprabon, ide bisnis ini terinspirasi ketika Renny dan suaminya mendatangi sebuah tempat makanan ayam geprek di Yogyakarta.

"Tempatnya sangat sederhana, sayang sekali padahal bisa dimaksimalkan. Dari situ saya dan suami akhirnya memiliki ide untuk mengangkat menu ayam geprek dalam konsep yang lebih mapan," kata Renny.

Setelah melalui berbagai persiapan, lahirlah Ayam Keprabon yang namanya terinspirasi dari lokasi gerai pertama Ayam Keprabon di Jalan Teuku Umar No 30, Solo. Daerah tersebut juga dikenal sebagai daerah Keprabon.

"Sementara kata ‘express’ ditambahkan khusus pada gerai waralaba dengan tujuan lebih merepresentasikan hidangan yang enak, murah, praktis dan akrab di tengah masyarakat kota yang dinamis," ungkap Renny.