Kapal Vietnam yang masuk ke perairan Natuna, Sabtu (29/8/2020). (Istimewa)
Di awal tahun, perang argumen pun berkembang tak sekadar isu kebajakan ekspor benih lobster. Itu saat Edhy mengatakan bakal mengevaluasi pembatasan operasional kapal ikan 150 gross tonnage (GT) dan kapal angkut 200 GT, salah satu kebijakan era Susi. Menurut Edhy, kebijakan tersebut menjadi penyebab sepinya kapal besar berbendera merah putih yang ada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna.
"Kita gak bisa membatasi hanya dengan ukuran kapal-kapal tertentu. Karena ZEE mungkin laut terbuka, kita perlu kapal-kapal yang cukup besar. Ini yang harus kita hitung dan rapikan," ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1).
Tak hanya itu, Edhy berencana menghapus aturan penenggelaman kapal yang khas Susi. Kapal-kapal hasil tangkapan yang kini bersandar di Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam dalam kondisi baik, akan dimanfaatkan untuk nelayan.
Menanggapi hal itu Susi menyentil para politikus yang "tak peduli isu lingkungan". Menurut Susi, politikus sangat menentukan keberlanjutan dari sebuah bangsa. Susi menyebut pemerintah Tiongkok mengakui nelayannya menangkap ikan di Natuna sedangkan penjabat publik di Indonesia mengklaim tidak ada kapal nelayan Tiongkok di Natuna.
"Kalau publik disuguhi yang beginian, jadi ya bagaimana encourage politisi to make thing is matter. Kebohongan publik dan kebenaran publik is matter," ungkap Susi kata Susi dalam diskusi Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan di Jakarta Selatan, Senin, 20 Januari 2020.
"Wealth-nya turun, kualitas bernegara juga turun. Nah, itu saya melihat nasib bangsa, pembangunan, pertumbuhan itu buah negara sangat bergantung dari kualitas politikusnya. Manner is matter," ujarnya.
Dia pun lantas menyebut kebijiakan penenggelaman kapal asing merupakan cara terbaik untuk menumpas ilegal fishing. Penenggelaman kapal asing membuat Indonesia berdaulat.
"Saya tidak hobi tenggelamkan kapal, tapi saya pikir penenggelaman kapal is the best deterent effect, impactnya kita langsung dapat," ujar Susi.