Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelaku UMKM
Sebanyak 96 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan pendampingan menyeluruh melalui Program Sarinah Pandu – Asah, Asih, Asuh. (dok. Sarinah)

Intinya sih...

  • 96 pelaku UMKM dapat pendampingan menyeluruh melalui Program Sarinah Pandu – Asah, Asih, Asuh.

  • Pendampingan itu fokus pada legalitas usaha dan produk, seperti NIB, sertifikasi halal, dan izin BPOM.

  • Pendampingan ini selaras dengan transformasi Sarinah sebagai cultural experience center dan etalase utama produk lokal terkurasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 96 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan pendampingan menyeluruh melalui Program Sarinah Pandu – Asah, Asih, Asuh.

Adapun 96 pelaku UMKM itu merupakan UMKM binaan dari delapan BUMN kolaborator, yaitu BRI, Angkasa Pura Indonesia, Kimia Farma, Pengembangan Pariwisata Indonesia, Taspen, Telkom Indonesia, Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), dan Pelindo.

Para pelaku UMKM itu mendapatkan pendampingan menyeluruh yang fokus pada legalitas usaha dan produk.

1. Dorong UMKM naik kelas

Sebanyak 96 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan pendampingan menyeluruh melalui Program Sarinah Pandu – Asah, Asih, Asuh. (dok. Sarinah)

Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN, Eddy Eko Cahyono menyampaikan, program itu merupakan langkah strategis untuk terus mendorong UMKM naik kelas.

“Program ini merupakan sebuah inisiatif yang kami harapkan menjadi milestone penting untuk bergerak lebih progresif ke depan," kata Eddy, dikutip Selasa (2/9/2025).

2. Fokus bahas legalitas NIB hingga izin BPOM

Sebanyak 96 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan pendampingan menyeluruh melalui Program Sarinah Pandu – Asah, Asih, Asuh. (dok. Sarinah)

Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan rangkaian pelatihan intensif yang dipandu oleh Maria Herijanti, seorang profesional berpengalaman lebih dari 25 tahun di bidang manajemen komersial, distribusi, strategi pemasaran, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Materi pelatihan mencakup aspek penting yang dibutuhkan UMKM saat ini, mulai dari bagaimana mengurus legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, hingga registrasi BPOM, dilanjutkan dengan pemahaman mendalam tentang digitalisasi untuk memperluas jangkauan pasar.

Para peserta juga dibekali keterampilan dalam mengelola keuangan dan akuntansi, strategi pengembangan produk dan inovasi, serta teknik pemasaran dan branding agar produk mereka semakin unggul di mata konsumen.

Salah satu pelaku UMKM, Nurhayati, mengatakan pelatihan yang diberikan meningkatkan wawasan soal digitalisasi dan branding.

"Saya jadi tahu bagaimana produk saya bisa lebih dikenal, tidak hanya di Lombok, tetapi juga bisa tembus pasar nasional. Terima kasih Sarinah dan BUMN yang sudah memfasilitasi kami,” tutur Nurhayati.

3. Buat kurasi produk lokal

Sebanyak 96 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan pendampingan menyeluruh melalui Program Sarinah Pandu – Asah, Asih, Asuh. (dok. Sarinah)

Sementara itu, Direktur Utama PT Sarinah, Raisha Syarfuan mengatakan, program pendampingan ini selaras dengan transformasi Sarinah sebagai cultural experience center dan etalase utama produk lokal terkurasi.

“Sarinah bukan sekadar pusat perbelanjaan, tetapi rumah bagi produk lokal yang terkurasi dengan standar kualitas tinggi. Kami memiliki misi untuk terus memberdayakan pelaku usaha yang berakar pada budaya, terutama UMKM, sebagai pembawa identitas bangsa," ucap Raisha.

Editorial Team