Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyatakan bahwa dunia kini dalam situasi yang tidak normal. Dia mengingatkan pembantunya di kabinet akan adanya krisis energi, pangan, hingga krisis keuangan yang sudah mulai melanda beberapa negara.

Jokowi menyatakan bahwa diperkirakan saat ini sudah ada 13 juta orang yang mulai kelaparan di beberapa negara.

"Yang paling mengerikan adalah ancaman kelaparan dan ancaman kemiskinan ekstrem yang mulai kelihatan di negara-negara lain," katanya dalam Sidang Kabinet Paripurna mengenai Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, di Istana Negara, Jakarta, 20 Juni 2022, dikutip IDN Times, Selasa (21/6/2022).

1. Indonesia bisa ambil peluang dengan memanfaatkan lahan terlantar

Jokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Menyikapi krisis pangan yang terjadi, kata Jokowi sebetulnya ada peluang untuk urusan pangan yang bisa dikejar dalam waktu pendek. Misalnya, menanam jagung hanya butuh waktu tiga bulan sampai 100 hari, menanam padi hanya butuh waktu empat bulan, menanam kedelai untuk mengurangi impor hanya butuh waktu tiga bulan sampai 100 hari. 

"Dan lahan kita ini sangat luas, yang terlantar masih sangat banyak, HGU-HGU yang ditelantarkan juga masih sangat banyak," sebutnya.

Dia juga sudah berkali-kali menyampaikan bahwa di antara tanaman sawit bisa ditanami komoditas lain. Jika tanaman sawit masih pendek bisa ditanami jagung, sementara yang sudah besar bisa ditanami porang, sorgum atau yang lain-lain.

"Dan kita memiliki selain lahan yang luas, tenaga kerja kita, petani juga banyak sekali. Termasuk yang di laut juga sama, ini potensi sangat besar sekali," ujar Jokowi.

2. Indonesia memiliki potensi untuk melakukan ekspor pangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di