Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi IHSG (IDN Times/Muhammad Surya)

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif pada level 7.164 atau menguat 1,82 persen dalam seminggu pada akhir perdagangan Jumat (3/1/2025). Jika melihat dari teknikal IHSG menggunakan time frame weekly, IHSG berpotensi untuk menguat hingga level 7.290-7.300 yang merupakan area resistance dan juga indikator EMA21 weekly.

Secara gambaran besar, apabila IHSG mampu menguat ke level tersebut dan berhasil bertahan maka IHSG berpotensi untuk naik hingga level 7.500. Bila itu terjadi maka IHSG berhasil keluar dari downtrend yang sudah berlangsung sejak September 2024.

"Namun, apabila IHSG hanya mampu menguat ke level 7.290-7.300 dan mengalami pantulan maka IHSG masih melanjutkan trend penurunannya yang terjadi sejak September silam," kata Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (6/1/2025).

Dia menambahkan, jika melihat data foreign flow yang masih mencatatkan outflow di pasar reguler hingga perdagangan terakhir, maka probabilitas lebih besar untuk IHSG melanjutkan downtrend-nya sejak September. Namun, hal tersebut dapat batal apabila dana asing yang tiba-tiba tercatat masuk ke IHSG.

1. Top gainers dan top losers IHSG pekan lalu

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) (Dok GOTO)

Penguatan IHSG pada pekan lalu tertopang dua top gainers, yakni IDX Technology dan IDX Basic Materials. IDX Technology menguat 6,5 persen dalam sepekan kemarin yang disebabkan oleh kenaikan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 23,8 persen pada periode sama. GOTO naik cukup signifikan setelah terjadi false breakdown pada 27 Desember silam. Secara teknikal, GOTO menunjukan tren kenaikan yang berlangsung sejak September kemarin. 

"Biasanya saham yang akan rally cenderung memberikan false signal seperti yang terjadi pada GOTO pada 27 Desember lalu dan karena dua hal di atas maka GOTO layak dipantau untuk trading jangka pendek," ujar Dimas.

Sementara itu, IDX Basic Materials dalam sepekan kemarin naik sebesar 2,9 persen ditopang oleh saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang naik sebesar 30 persen dalam periode sama. BRMS berhasil kembali ditutup di atas indicator MA50 yang merupakan sinyal kenaikan untuk pergerakan jangka menengah. Apabila BRMS berhasil bertahan di atas level tersebut maka BRMS berpotensi untuk kembali bergerak di level 460.

Di sisi lain, dua top losers pekan lalu yang menghambat laju IHSG adalah IDX Healthcare dan IDX Consumer Cyclicals. IDX Healthcare melemah 0,5 persen dalam sepekan kemarin karena relatif minim sentimen seiring dengan momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan juga kebijakan pemerintah terbaru salah satunya PPN 12 persen untuk barang dan jasa mewah.

Sementara itu, IDX Consumer Cyclicals dalam sepekan kemarin turun sebesar 0,3 persen dan menjadi sektor yang mengalami rotasi dalam menjaga pergerakan IHSG. Pelemahan yang terjadi pada sektor ini juga disebabkan minimnya sentimen yang ada.

2. Sentimen pekan ini

Editorial Team

Tonton lebih seru di