Jakarta, IDN Times - Bank Dunia atau World Bank mewanti-wanti pemerintah agar program makan siang gratis yang diusung calon presiden nomor urut 1, Prabowo-Gibran tidak membuat Indonesia melampaui batas defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 3 persen.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen mengatakan program yang dirumuskan oleh pemerintah harus disiapkan secara matang dan mempertimbangkan dengan kemampuan sumber daya (anggaran).
Oleh karena itu, Satu meminta pemerintah Indonesia tetap mematuhi batas defisit fiskal yang ditentukan yakni sebesar 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Adapun batasan maksimal defisit tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
"Jadi tentu saja kami berharap Indonesia dapat mematuhi batas atas defisit fiskal yang ditetapkan, yaitu 3 persen dari PDB. Serta menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas fiskal. Dan apa yang kami dengar dari Parlemen hari ini dan itu memang niatnya," jelasnya saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Selasa, (27/2/2024).