Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Di sisi lain, Angga menyebutkan ada tiga sentimen yang wajib diperhatikan para trader pekan ini. Ketiga sentimen tersebut adalah PMI manufaktur China, harga komoditas, dan peluncuran bursa karbon.
"Sektor manufaktur China disinyalir mulai mengalami peningkatan di tengah banyaknya stimulus yang digelontorkan. Hal ini merupakan upaya China membangkitkan ekonominya yang tengah lesu akibat skandal properti Evergrande," ucap Angga.
Kemudian untuk harga komoditas terutama minyak berpotensi menuju ke harga 100 dolar AS per barel setelah berhasil bertahan di atas level 90 dolar AS per barel.
"Rusia untuk sementara waktu melarang ekspor bensin dan solar ke semua negara di luar negara bekas Uni Soviet memanaskan harga minyak," ujar Angga.
Sentimen menarik lainnya pada minggu ini yakni terkait peluncuran Bursa Karbon. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 September 2023, akan meluncurkan bursa karbon sekaligus memulai perdagangan perdana.
"BEI telah menyiapkan rancangan dan rencana perdagangan karbon, serta menerbitkan empat peraturan. Ini akan menjadi sentimen positif untuk market," kata Angga.
Bersamaan dengan perkembangan sektor energi terbarukan dan proyek lingkungan lainnya, pasar karbon memiliki potensi untuk menghasilkan peluang ekonomi yang inovatif.
"Pasar karbon dapat memengaruhi pembukaan lapangan pekerjaan tambahan dalam industri yang menitikberatkan pada pengurangan emisi," ucap Angga.