ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Angga kemudian menyebutkan ada dua sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pekan lalu. Dua sentimen ini masing-masing datang dari dalam dan luar negeri
Dari dalam negeri, ada net buy asing yang agresif dengan aliran masuk atau inflow sebesar Rp1,96 triliun. Kemudian nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 1,04 persen.
Selain itu, laporan keuangan full year 2023 industri perbankan menunjukkan penguatan. Hal itu dibuktikan lewat laba PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang tumbuh dua digit.
Kemudian, inflasi masih terkendali dengan inflation rate year on year (yoy), core inflation rate yoy, dan inflation rate month to month (mom) yang turun serta Manufacturing PMI meningkat ke 52,9 dan berada di tingkat tertinggi dalam 5 bulan.
"Adapun sentimen dari luar negeri khususnya dari AS adalah suku bunga The Fed yang ditahan pada level 5,5 persen dengan ekspektasi penurunan diundur dari Maret ke Mei. Lalu pasar tenaga kerja AS masih menunjukkan penguatan seiring dengan Non-Farm Payrolls jauh di atas ekspektasi," kata Angga dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).