Pantai Batu Belig di Kecamatan Kuta Utara (IDN Times/Ayu Afria)
Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah mendorong pemulihan ekonomi sektor tersebut sebagai upaya mendorong perekonomian nasional.
"Dukungan PEN terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif disalurkan melalui berbagai program antara lain Bangga Berwisata di Indonesia, Bangga Buatan Idonesia, sertifikat CHSE di sektor perhotelan dan pariwisata, dukungan kegiatan perfilman di Indonesia, dukungan akomodasi hotel untuk para tenaga kesehatan, bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata," ucap Airlangga.
"Dan di tahun ini juga pemerintah mengalokasikan Rp7,67 triliun untuk mendukung pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional, ekowisata, dan pelatihan SDM pariwisata," sambung Airlangga.
Selain itu, ada juga program insentif pemerintah untuk pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Terdapat peningkatan anggaran BIP menjadi Rp60 miliar, yang besarnya lebih 3 kali dibandingkan 2020. Nah sasaran tentu 7 subsektor ekraf, yaitu aplikasi, game developer, kriya, fesyen, kuliner, dan sektor pariwisata," kata dia.
Tak hanya itu, pemerintah juga menggelontorkan hibah pariwisata sebesar Rp3,7 triliun melalui skema Transfer Daerah dan Dana Desa (TKDD).
"Dana hibah ini tidak hanya di sektor hotel dan restoran, namun juga bisa digunakan di biro perjalanan wisata, pengelola destinasi,dan taman rekrasi," ujar Airlangga.