Kamu mungkin sering mendengar istilah burnout, terutama di dunia kerja modern yang serba cepat. Banyak orang mengira burnout cuma sekadar lelah fisik karena kebanyakan kerja. Padahal kenyataannya lebih kompleks, lho.
Burnout bisa memengaruhi cara berpikir, mengambil keputusan, bahkan semangat hidup seseorang. Masalahnya, dampak burnout gak cuma terasa di level individu. Perusahaan pun bisa terkena imbas besar, mulai dari turunnya produktivitas, menurunnya moral tim, sampai kerugian finansial dalam jumlah fantastis.
Bayangkan saja, laporan tahun 2024 dengan responden lebih dari 12.000 orang menemukan bahwa 82% tenaga kerja berisiko mengalami burnout. Angka ini menunjukkan kalau fenomena ini bukan sekadar masalah kecil.
Menurut penelitian dalam American Journal of Preventive Medicine, burnout diperkirakan bisa merugikan perusahaan Amerika antara $4.000 hingga $21.000 per karyawan setiap tahunnya, tergantung posisinya. Kalau dihitung pada perusahaan dengan 1.000 karyawan, potensi kerugian bisa mencapai sekitar $5 juta per tahun. Jadi, burnout bukan sekadar urusan pribadi, tapi juga ancaman serius bagi keberlangsungan bisnis.
Nah, supaya kamu makin paham, berikut lima alasan kenapa burnout bisa bikin perusahaan merugi miliaran.