Ilustrasi perusahaan garmen. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Sementara faktor eksternal yang membuat rupiah perkasa adalah data purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia membaik menjadi 47,8 di bulan Oktober, dari bulan sebelumnya 47,2.
"PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya artinya ekspansi. Meski masih mengalami kontraksi, tetapi sektor manufaktur Indonesia kembali menunjukkan kemajuan," ujar Ibrahim.
Lalu data inflasi yang dirilis BPS Inflasi ini, kata Ibrahim memutus rantai deflasi selama tiga bulan beruntun. Pada Oktober, terjadi inflasi 0,07 persen secara bulanan. "Dengan kabar Inflasi di bulan Oktober tentunya menjadi kabar bagus, artinya roda perekonomian sudah mulai berjalan kembali," katanya.